Dalam bahasa Prancis, ‘éclair’ berarti ‘kilat’. Éclair juga merupakan ungkapan dengan arti ‘secepat kilat’.
Pastry klasik ini sudah ada dari abad ke-19. Ketika itu orang-orang sibuk bekerja sehingga menginginkan kue yang praktis dan cepat disantap. Tanpa perlu sendok dan garpu, éclair dapat langsung dimakan dengan tangan.
Seiring perkembangan zaman, éclair hadir dengan isian dan tampilan lebih beragam. Selain rasa klasik seperti vanilla dan cokelat, terdapat beragam varian rasa baru untuk éclair. Misalnya salted caramel, pistachio, rose, lemon, jeruk hingga pandan.
Menurut Alexis Gudimard, Pastry Chef di Pullman Jakarta Central Park, éclair memang banyak berkembang dan bisa dipadukan rasa apa saja.
“Ini bahkan seperti “Mode” sebenarnya untuk mengembangkan varian éclair. Éclair dapat dibuat dengan rasa apa saja yang diinginkan. Bahkan rasa khas Indonesia,” terang chef asal Prancis ini pada Detikfood.
Hal serupa diamini chef Prancis lainnya, Gerald A. Maridet. Ia menyebut éclair jadi sangat populer saat ini.
“Éclair merupakan pastry Prancis yang sangat klasik tapi kami harus mengubahnya jadi gaya fashion dalam segi visual. Begitu juga dengan rasa dan tekstur,” ucap Chef Gerald selaku Executive Pastry Chef Hotel Pullman Jakarta.
Pastry cream yang menjadi isi eclair juga bisa diberi tambahan buah segar, buah kering, remahan biskuit dan lainnya.
“Untuk éclair biasanya cuma divariasikan isiannya saja. Sekarang sudah ada macam-macam isian. Contohnya Oreo dan biskuit Regal,” Pastry Chef Indonesia, Ayu Anjani, berpendapat saat ditanya mengenai éclair baru di Jakarta.
Disamping isian, éclair didandani lebih memikat dengan hiasan di permukaannya. Bisa dari pemakaian fondant icing berhiaskan gold leaf atau silver leaf, cokelat, kacang-kacangan, buah segar hingga edible flower.
“Orang Indonesia sangat tertarik dengan tren baru. Mereka suka visualnya tapi rasa harus lebih klasik. Misalnya cokelat, buah-buahan dan tidak terlalu creamy. Saya meluncurkan 5 jenis éclair berbeda yang lebih fashionable dan trendi tapi rasa tetap sesuai masyarakat Indonesia,” tambah Chef Gerald.
Bakery dan kafe di Jakarta pun terus berkreasi dengan éclair. Sebab ini bisa jadi pemikat konsumen, sebut Kim Pangestu, Pastry Chef Nomz Jakarta.
“Éclair dengan rasa unik dan tampilan berbeda akan menjadi daya tarik khusus bagi pelanggan,” ungkap chef penyuka éclair ini.
(tan/odi)

KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN