Cozzolino, seorang pembuat pizza Neapolitan yang empat tahun lalu pindah dari Italia ke Amerika untuk bekerja menjadi pembuat pizza di New York, Amerika. Berat badannya naik karena ia stres bekerja di sebuah restoran di perkotaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cozzolino tidak mengonsumsi makanan manis dan soda. Ia fokus untuk mengkonsumsi buah dan sayur. Dalam pola dietnya, ia mengkonsumsi margherita pizza setiap hari saat makan siang. Pizzanya buatan Ribalta Pizza, tempat ia bekerja sebagai executive chef.
Seperti dikutip dati thedailymeal (27/01) ia menjelaskan bahwa pizza tersebut sehat untuk dikonsumsi. Adonannya hanya dibuat dengan air, tepung, ragi, dan garam, tidak menggunakan butter sama sekali ataupun menambahkan minyak.
Untuk toppingnya memakai tomat segar dengan lapisan tipis keju mozzarella, dan ditaburi basil. Adonan pizza difermentasi kurang lebih selama 36 jam sehingga kandungan karbohidratnya berkurang. Sepotong pizza berminyak atau dengan toping yang berlemak mungkin tidak akan mendapat hasil yang sama atau mungkin bisa jadi lebih parah.
Tujuh bulan kemudian, ukuran pinggangnya menyusut 31cm dan kini berat badannya 125kg. “Cara ini membantu Anda untuk menghindari junk food. Saat Anda makan pizza, Anda tidak membutuhkan yang lainnya,” ujarnya.
Cozzolino bukan orang pertama yang sukses diet dengan pizza. Bulan Oktober 2015, dilaporkan pesepeda dari Florida berhasil menurunkan berat badannya 11 kg dengan mengonsumsi pizza dengan topping sayuran.
(lus/odi)