Dilaporkan Breaking News (24/1), rumah tangga di Inggris membuang 24 juta potong roti setiap tahunnya. Menariknya, baru-baru ini sebuah pabrik pembuatan bir telah menemukan cara untuk mengubah roti sisa tersebut menjadi bir.
Bir tersebut dinamai Toast Ale. Pembuatan Toast Ale sendiri mulanya menggunakan potongan roti sisa produksi yang diperoleh dari berbagai toko roti dan supermarket.
Menurut Feedback, sebuah badan amal yang dicetuskan Tristram Stuart, tujuan dari proyek Toast Ale ini adalah untuk mengatasi isu global pembuangan makanan.
Tristram Stuart, pencetus Feedback sekaligus pencipta ide minuman Toast Ale mengatakan, “Saya telah mengamati hampir ke seluruh dunia mengenai isu pemborosan makanan. Pertama kali saya mencetuskan ide ini karena terinspirasi dari Brussel Beer Project. Disana saya mengamati proses pembuatan bir lezat yang inovatif. Bir yang dihasilkan ternyata dapat jadi jalan keluar mengatasi isu global pemborosan makanan.”
Bir olahan ini dijual seharga £3 per botol atau sekitar Rp 45.000. Toast Ale diproduksi oleh Hackney Brewery yang berlokasi di London timur terhitung sejak 28 Januari 2016. Bir tersebut dibuat dari roti sisa produksi yang diolah menjadi tepung roti. Tepung tersebut nantinya diolah bersama barley malt, hop dan ragi, sehingga membuat minuman tersebut memiliki rasa.
Nantinya seluruh keuntungan akan diserahkan kepada Feedback dalam rangka menekan jumlah pembuangan makanan hingga tahun 2030. “Saat roti tidak lagi terbuang sia-sia, saat itulah Toast Ale berhenti berproduksi," tutur Stuart.
Setidaknya ada 15 juta ton makanan yang terbuang setiap tahunnya di Inggris. Roti merupakan bahan makanan yang paling sering terbuang sia-sia. Padahal roti-roti yang terbuang jika diakumulasikan mampu memberi makan 26 juta orang yang menderita kelaparan dan malnutrisi.
(msa/odi)