The Telegraph (18/01) melaporkan kehadiran 'Joffee', kependekan dari 'juice and coffee'. Hibrida kopi ini dibuat oleh perusahaan Coffee Juice berbasis di Texas, Amerika Serikat.
Joffee siap minum yang dikemas botolan, berisi ekstrak kopi cold brew bersertifikat Fair Trade. Cold brewed coffee itu terbuat dari air, kopi dan akar tanaman chicory panggang. Biji kopi sendiri berasal dari Afrika, Indonesia dan Amerika Tengah.
Tersedia 4 pilihan rasa Joffee yaitu Original, Coconut, Sweet Vanilla dan Salty Caramel. Dalam Joffee rasa Original, cold brewed coffee dicampur dengan bluberry utuh, gula tebu dan jus lemon.
Mungkin bagi penikmat kopi, ide Joffee terdengar tak menarik. Namun pembuat Joffee berkeinginan minuman bisa dinikmati pencinta kopi dan non-kopi.
Meski minuman nampak aneh, Joffee mulai populer di Amerika. Karena kandungan gulanya disebut-sebut lebih rendah dari jus jeruk maupun soda.
Jika melihat labelnya, Joffee (473 ml/botol) mengandung 19 gram gula per 236 ml. Terutama disebabkan adanya kandungan blueberry.
Menurut The Telegraph, berarti minuman itu punya kandungan gula kurang dari 5 gram per botol dibanding 236 ml jus jeruk. Lebih rendah 7 gram juga dari segelas jus apel, Red Bull dan Coca Cola.
Sedangkan kandungan kafein dalam Joffee sekitar 40 mg atau setara satu shot espresso.
Coffee Juice menyebut produknya alami, tidak mengandung olahan susu, non-GMO, dan non-karbonasi. Penciptanya pun percaya coffee juice mungkin punya manfaat kesehatan. Karena semua bahan yang dipakai tinggi akan antioksidan.
"Tanaman chicory mengandung inulin, probiotik hebat. Brewed cold coffee juga menghilangkan sebagian asam dan minyak yang ditemukan dalam kopi dengan seduhan air panas," sebut pihak Coffee Juice, seperti dilansir dari The Telegraph.
(/)