Menjadi polisi tidaklah mudah. Seorang pria berusia 25 tahun ditangkap karena mencuri kalung emas dari seorang wanita di kawasan Mumbai, tapi ia membatahnya. Polisi telah mendesaknya, tapi ia tetap merasa tidak bersalah.
Beberapa saksi mata menyebutkan bahwa pria tersebut telah menelan sesuatu sebelum akhirnya dibekuk. Polisi membawanya ke rumah sakit dan akhirnya memeriksa perut sang pencuri dengan alat X-ray. Alat ini mengungkapkan bahwa pria itu telah menelan kalung untuk menyembunyikan kejahatannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika pengambilan kalung dilakukan dengan cara operasi perlu biaya yang mahal. Akan tetapi menurut Shankar Dhanawade, selaku polisi inspektur di Mumbai menyuruh pelaku untuk makan 40 pisang sepanjang hari sampai akhirnya kalung tersebut keluar melalui tinjanya.
Polisi menyuruh pria tersebut mencuci dan mensterilkan kalung yang keluar dari tubuhnya dan akan dijadikan sebagai bukti dalam persidangan yang sedang berlangsung.
Ini bukan pertama kalinya terjadi. Pada tahun 2007 polisi juga menggunakan metode yang sama untuk mengekstrak kalung emas dari pencuri di India Timur.
Sedangkan dalam The Guardian (11/01/16), pada Juli tahun lalu polisi pernah mengambil kalung dari tubuh pencuri dengan cara mengonsumsi 2 lusin pisang dan minum beberapa liter susu yang dicampur dengan obat pencahar untuk mengeluarkannya.
Seperti yang dilansir dalam BBC (29/04/15), Daebangshu Dam, seorang dokter yang berbasis di New Delhi berpendapat bahwa pisang tidak dapat difungsikan sebagai obat pencahar.
“Pisang justru akan menambah berat dari kotorannya. Hanya saja jika diberi pisang dalam jumlah banyak, hal ini akan mendorong refleks dalam sistem pencernaan yang membuatnya ingin buang air besar,” jelas Dam.
Cara ini tergolong primitif dan tidak terbukti secara ilmiah. Menurut Dam, cara termudah untuk mengambil sesuatu di perut adalah dengan endoskopi. Akan tetapi cara ini butuh biaya mahal karena harus ada seorang pakar yang melakukan tindakan operasi. “Mungkin ini menjadi cara termudah bagi mereka, tapi juga menjijikkan,” jelasnya.
(lus/odi)