Dua Siswi Asal Kanada Ciptakan Alat Makan Canggih Pendeteksi Nutrisi

Dua Siswi Asal Kanada Ciptakan Alat Makan Canggih Pendeteksi Nutrisi

Christina Ambarrita - detikFood
Kamis, 07 Jan 2016 09:59 WIB
Foto: Huffington Post
Jakarta - ​Selama ini label nutrisi jadi info satu-satunya tentang nutrisi. Selain itu tak ada info lain tentang makanan. Karenanya dua remaja ini menciptaan alat pendeteksi nutrisi.​

Selain melihat informasi gizi pada label yang tertera, kita tidak pernah tahu seberapa banyak kandungan gizi saat menyantap makanan. ​Juga info tentang ​tingkat bakteri pada makanan. Karenanya ada penyakit tertentu yang bisa menular karena adanya bakteri di alat makan.

Baru-baru ini dua siswi kelas XI​ di Vancouver’s West Point Grey Academy menciptakan teknologi baru. Inovasi mereka membantu ​untuk ​mengetahui seberapa banyak nutrisi yang terkandung pada makanan hanya dengan menusuknya dengan garpu.



Madeleine Liu dan Angela Wang adalah dua siswi pencipta Culitech. A​lat makan ​ini​ mampu memindai makanan untuk mengetahui ​kandungan nutrisi​​,​ racun dan juga bakteri.
 
“Di Kanada, satu dari 13 orang memiliki alergi terhadap makanan. Sedangkan di Amerika Serikat setiap tiga menit seseorang masuk ke ICU karena kasus alergi serupa.Jadi saat ini sebenarnya kita memerlukan inovasi untuk lingkup kesehatan,​”​ demikian u​jar Liu ​seperti dikutip dari huffingtonpost (5/1).
 
Alat makan Culitech menggunakan gelombang inframerah dan spektometer untuk menganalisis molekul makanan​. Juga ​mengidentifikasi jumlah kalori, gula, dan protein dalam makanan.​ ​Semua molekul makanan mengirim sinyal getar dan menciptakan tanda optikal yang unik.

Penemuan inovatif yang terdiri dari sebuah sendok, garpu, dan sumpit ini memenangkan hadiah sekitar Rp 140 juta​ dan menempati posisi pertama di Startup Weekend Vancouver edisi November dengan apresiasi “Most Disruptive Idea”.
 
​Menurut​ CTV News, Liu memaparkan jika idenya ini terinsiprasi saat ia mempelajari infeksi dan alergi yang dipicu oleh Heliobacter pylori​. J​enis bakteri yang bisa menyebabkan bisul dan radang perut.

“Kami tahu mengenai bakteri Heliobacter pylori. Bakteri ini banyak dijumpai di Tiongkok yang menyebar melalui alat makan. Sehingga kami memikirkan cara pencegahan infeksi yang ditimbulkan bakteri ini sebelum mereka menyebar,​” ​ungkapnya​.



Meski bakteri jenis ini tidak banyak berkembang di Kanada, ia meyakini jika teknologi yang diciptakannya mampu membantu banyak orang untuk memperhatikan apa yang dimakan.

​Saat ini a​lat makan ini masih dalam tahap penelitian dan pengembangan. Liu dan Wang masih mengukur kembali ukuran spektometernya. Namun mereka berharap produk ini nantinya dapat diproduksi dengan ukuran kecil dan portable semacam EpiPen.

(msa/odi)

Hide Ads