Sajian Natal di luar negeri identik dengan kalkun panggang. Di Indonesia ternyata ada beberapa hidangan tradisional yang cocok dijadikan jamuan Natal. Pakar kuliner Bondan Winarno menjelaskan contohnya.
Ditemui di kawasan Jakarta Pusat (17/12), Bondan Winarno mengatakan makanan Natal tak melulu kalkun. Terdapat hidangan tradisional Indonesia yang dapat memeriahkan suasana Natal.
“Kalau kita lihat ya, makanan yang memeriahkan suatu acara (festive) sudah ada di tradisi Bali. Semua yang dibawa ke tempat upacara keagamaan adalah makanan utuh. Apakah itu babi, bebek, ikan, atau ayam,” ujar pria berusia 65 tahun ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengapa utuh? Ia menjelaskan utuh identik dengan sesuatu yang bersifat festive dan terlihat mewah. “Ada juga filosofi dari penyajian makanan utuh, sama halnya dengan berkurban di Islam. Kita memilih binatang dalam keadaan utuh dan bagus, bukan yang sakit. Utuh melambangkan kesempurnaan dan kebersamaan karena memakannya harus bersama-sama,” tutur Bondan.
Selain bebek betutu khas Bali, ayam ingkung dan ayam kodok juga bisa jadi ide sajian Natal. Ayam ingkung adalah ayam khas Yogyakarta yang dimasak bersama bumbu rempah komplet. Isi jeroan ayam dibuang terlebih dahulu sebelum diolah. Penyajian ayam ini benar-benar utuh, mulai dari kepala hingga kaki.
Sementara ayam kodok adalah ayam yang dikeluarkan jeroannya tanpa merusak kulitnya. Daging ayam yang sudah dipisahkan dari tulang-tulangnya, dicincang, lalu dicampur dengan bahan lain seperti daging sapi, roti rawar, kentang rebus tumbuk, dan bumbu lainnya. Bahan campuran ini kemudian dimasukkan lagi ke dalam ayam tadi hingga ayam kembali berisi dan menyerupai utuh.
Bondan menambahkan, “Jika suka ikan dapat mencoba otak-otak bandeng atau sate bandeng asal Banten. Nah kalau mau gaya Batak, ikan arsik bisa dicoba.”
Ikan arsik adalah olahan ikan mas dengan kulit sisik masih menempel pada ikan. Bumbunya berupa bumbu kuning yang terdiri dari aneka rempah. Ada juga yang menambahkan daun-daunan dalam sajian ini seperti daun ruku-ruku, daun mangkokan, dan bunga kecombrang.
“Intinya kreatif sajalah dalam memilih menu-menu Natal nanti. Makanan yang ditampilkan sebaiknya yang sesuai kantong kita,” pungkas Bondan.
(tan/odi)