Kriuk! Kerupuk dan Emping Renyah Berbahan Dasar Jengkol

Sedapnya Petai dan Jengkol

Kriuk! Kerupuk dan Emping Renyah Berbahan Dasar Jengkol

Maya Safira - detikFood
Senin, 30 Nov 2015 16:15 WIB
Foto: blogdetik/kerupuk88
Jakarta - Jengkol tidak cuma enak diolah jadi masakan. Jenis polong-polongan ini juga enak jadi kerupuk dan emping. Tekstur kriuk renyahnya tentu bisa membuat ketagihan.

Banyak orang menolak makan jengkol karena bau tak sedap. Tapi saat diolah jadi kerupuk, lebih banyak yang menggemarinya.

Kerupuk jengkol berbentuk bundar dengan warna cokelat. Umumnya dibuat dari campuran jengkol dan tepung kanji. Ada juga tambahan bawang putih, garam dan penyedap rasa untuk menambah kenikmatan kerupuk. Sehingga kerupuk pun tak memiliki rasa jengkol yang begitu pekat lagi.



Cara pembuatannya, jengkol dibersihkan dan dikupas terlebih dahulu. Lalu direndam dalam air selama 20 menit dengan minimal tiga kali penggantian air. Setelahnya, jengkol direbus dalam air yang diberi garam sampai kulit ari mengelupas.

Bila kulit ari sudah bersih, jengkol ditumbuk hingga halus. Kemudian diberi tambahan tepung kanji, bawang putih halus, garam dan penyedap rasa. Adonan diuleni sampai tercampur rata.

Adonan kerupuk dibentuk bulat memanjang seperti lontong, lalu bungkus dengan daun pisang atau plastik. Setelah itu dikukus selama 40 menit. Setelah didinginkan, adonan kerupuk diiris tipis dan dijemur sampai sepenuhnya kering. Terakhir, adonan digoreng dalam minyak banyak dengan api sedang sampai matang.

Selain kerupuk, jengkol juga terkenal dengan olahan emping. Bedanya, emping jengkol atau karupuak jariang dibuat dari jengkol tua dan garam. Tanpa ada tambahan tepung. Rasa sepat dan bentuknya mirip-mirip emping melinjo.



Untuk membuatnya, emping memakai jengkol yang sudah dipipihkan dengan batu atau palu. Jengkol yang berbentuk melebar namun tidak pecah itu disusun dalam tampah. Lalu dijemur kedua sisinya sampai kering. Baru kemudian digoreng dalam minyak panas. Emping ini enak disantap bersama sambal.

Kerupuk maupun emping jengkol kini masih bisa ditemui di rumah makan tradisional dan pasar-pasar. ​Keduanya banyak dijual di pasar tradisional dalam bentuk sudah digoreng seperti umumnya kerupuk kanji. Sebungkus harganya sekitar Rp 5.000.​ Warnanya sedikit kecokelatan dengan bintik-bintik halus di beberapa bagian.

Namun perlu berhati-hati saat membeli kerupuk jengkol siap konsumsi. Sebab bisa saja ada produsen nakal yang menambah bahan kimia berbahaya seperti boraks, tawas ataupun zat pewarna.

(msa/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads