Sebelum diolah, tentu ada beberapa proses yang harus di lakukan. Cara ini dapat membuat daging lebih empuk dan juicy saat diolah. Berikut ini beberapa tahapan yang perlu Anda simak sebelum mengolah daging sapi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiap potongan daging sapi punya manfaat tersendiri dalam masakan. Mulai dari bagian buntut biasanya digunakan untuk sup atau digoreng, has dalam bisa untuk steak atau rollade, has luar untuk semur, paha atas untuk rendang, sengkel untuk rawon atau sup hingga dada depan biasa digunakan untuk masakan yang di rebus.
Dalam proses pemotongan, perhatikanlah serat daging. Semakin besar garis tengah serat maka semakin kurang keempukannya. Selain itu, biasanya semakin tua umur sapi semakin lama juga proses pengempukannya.
Untuk memotong daging sebaiknya berlawanan dengan arah serat dagingnya. Hal ini dilakukan untuk menghambat bersatunya serat dagting saat proses perebusan sehingga lebih empuk.
2. Penyimpanan
Setelah dibersihkan, potong-potong daging sesuai dengan kebutuhan. Taruh dalam wadah tertutup dan simpan dalam freezer. Daging sapi beku perlu waktu 12 jam per 1 kg daging untuk melumerkan atau thawing. Saat melumerkan biarkan daging dalam kemasan pada suhu ruang. Jangan merendamnya tanpa kemasan, karena protein dan vitamin akan ikut larut dalam air. Agar lebih aman, taruh daging di chiller selama semalam sebelum diolah.

3. Pengempukan daging
Untuk mendapatkan proses pengempukan alami, gunakan enzim papain. Papain berasal dari daun pepaya yang dapat mencerna zat protein. Caranya, daging dipotong-potong kemudian dibungkus dengan daun pepaya yang sebelumnya agak diremas-remas selama 1 jam
4. Tambahkan aneka bumbu
Selain garam, daging sapi perlu diolah dengan beberapa bumbu yang nikmat. Bawang putih, bawang merah, kemiri, cengkeh, kunyit hingga rempah-rempah lainnya dapat membuat rasa daging lebih nikmat. Selain itu, proses memasak dengan tambahan santan juga bisa membuat masakan lebih gurih seperti rendang hingga gulai.
(lus/odi)