Kali ini superfood terbaru bukan berasal dari buah atau biji-bijian, melainkan ubur-ubur! Peneliti mengolah protein bernama apoaequorin pada ubur-ubur bercahaya menjadi pil bernama Prevagen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Produsen Prevagen, Quincy Bioscience mengklaim telah melakukan penelitian ilmiah sebelum meluncurkan suplemen makanan ini. Namun nyatanya penelitian tersebut tidak dilakukan pada sejumlah kelompok orang.
Pada tahun 2012, FDA juga sempat menegur produsen Prevagen mengenai kategori penjualan “suplemen makanan.” Menurut FDA, Prevagen seharusnya dipasarkan sebagai “obat” karena bahan baku protein apoaequorin merupakan produk sintetis, bukan dari ubur-ubur sungguhan.
Pihak Quincy Bioscience meyakini produknya memang membantu meningkatkan memori. Hanya saja tidak dapat mengatasi masalah memori pada pasien demensia, alzheimer, dan gangguan memori lainnya.
“Prevagen ditujukan membantu orang-orang dengan masalah memori ringan yang berkaitan dengan penuaan,” ujar Mark Underwood selaku presiden Quincy Bioscience.
Menanggapi kemunculan pil ini, Ted Dawson selaku Profesor Penyakit Neurodegeneratif di John Hopkins School of Medicine memberi komentar. “Sangat sulit untuk menilai efektivitas Prevagen mengingat pil ini tidak pernah diuji coba pada sekelompok orang,” ujar Dawson seperti dikutip dalam Forbes (18/09).
Dawson menambahkan hasil penelitian yang ditampilkan di situs Quincy Bioscience hanya berupa penelitian pendek berskala kecil sehingga validitasnya diragukan.
Prevagen dijual secara online lewat situs resmi Quincy Bioscience dengan harga 66 dollar atau sekitar Rp 948 ribu.
(adr/odi)