Taplak meja dan serbet diciptakan untuk melindungi meja dan pakaian pengunjung dari noda makanan. Karenanya sangat wajar bila keduanya kotor setelah digunakan. Namun prinsip ini tidak diyakini sebuah restoran di Sardinia, Italia.
Seperti diberitakan The Daily Meal (06/09/15), sebuah keluarga asal Roma sedang berlibur ke Pulau Sardinia. Mereka membawa serta balita berusia 20 bulan untuk bersantap di restoran Baja Sardinia. Pengalaman makan pun terkesan istimewa sampai akhirnya tagihan pun datang.
Keluarga ini terkejut karena dalam tagihan tertera biaya 16 euro atau sekitar 18 dollar (Rp 250 ribu) untuk kesalahan mengotori taplak meja. Setelah membayar, mereka memutuskan untuk melaporkan hal ini pada polisi setempat.
Pemilik restoran mengaku biaya tersebut digunakan untuk membersihkan taplak meja. “Biasanya kami tidak melakukan hal ini, namun taplak meja dan serbet di sini terbuat dari linen. Kami butuh biaya untuk mencucinya,” ujar Giuseppe Di Natale, sang pemilik.o
Ia beralasan, bukan hanya kotoran makanan saja yang ada di taplak meja dan serbet tetapi juga tinta pulpen yang digunakan sang balita saat asyik menggambar.
Tak terima dengan alasan tersebut, karena pegawai restoran-lah yang justru membawakan anaknya pulpen dan kertas untuk mencoret-coret sambil menunggu makanan.
(adr/odi)