Kemajuan teknologi memunculkan banyak restoran canggih. Mereka mengurangi penggunaan tenaga manusia dan beralih pada mesin otomatis. Salah satunya restoran Eatsa di San Francisco.
Ungkapan the future is now agaknya terasa nyata ketika memasuki restoran Eatsa di dekat San Francisco Embarcadero. Bagaimana tidak? Restoran ini tidak memiliki pegawai manusia, melainkan mesin serba otomatis.
Pendiri Eatsa, Scott Drummond dan Tim Young mengatakan ingin mengubah konsep fast food menjadi arti sebenarnya dimana makanan benar-benar disajikan cepat tanpa mengesampingkan nilai gizinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reporter San Francisco Gate (02/09/15) yang berkesempatan mengunjungi Eatsa mengatakan semua hal di restoran ini serba otomatis. Pengunjung dapat memilih menu lewat iPad. Hanya dalam beberapa menit, pesanan akan muncul di sebuah kompartemen kecil lengkap dengan nama si pemesan.
Kecanggihan Eatsa ternyata tak menghalangi sentuhan personal pada makanan yang disajikan. Menurut laporan sang reporter yang memesan burrito bowl, rasa makanan ini begitu enak dan hangat.
Quinoa dan kacang dimasak dengan sempurna, begitu pula dengan guacamole yang fresh. Jamur didalamnya juga terasa kenyal dengan tekstur mirip steak. Sementara jagungnya terasa renyah manis. Sang reporter mengatakan rasa ini sepadan dengan harga menu yang hanya sebesar 6.95 dollar (Rp 98.000).
Walau tidak nampak pegawai manusia, Eatsa sebenarnya masih dibantu tenaga manusia. Sekitar 5-6 pegawai bertugas memasak dan menyiapkan makanan. Ada juga 1 pegawai yang bertanggung jawab mengelola semua teknologi di sini.
Eatsa mulai dubuka Senin lalu (31/08) dan beroperasi pada jam makan siang di hari Senin hingga Jumat, pukul 11 siang sampai 5 sore. Karena serba otomatis, Eatsa hanya menerima pembayaran kartu kredit.
Drummond dan Young berencana menambah cabang Eatsa. Cabang kedua akan dibuka di Los Angeles dalam dua bulan ke depan. Eatsa juga akan muncul dengan konsep pop-up di tempat lain, masih dalam area San Francisco.
Daftar menu bisa dipilih lewat iPad.
Foto: San Francisco Gate
|
Makanan siap diambil lengkap dengan nama pemesan.
Foto: San Francisco Gate
|
Halaman 2 dari 3