Makan di Restoran Membuat Asupan Kolesterol dan Garam Lebih Banyak

Makan di Restoran Membuat Asupan Kolesterol dan Garam Lebih Banyak

- detikFood
Sabtu, 04 Jul 2015 10:00 WIB
Foto: Thinkstock
Jakarta - Selama bulan puasa mungkin Anda sering makan di restoran. Konsumsi makanan dengan lauk-pauk lengkap ini ternyata membuat tubuh lebih cepat gemuk dibandingkan dengan konsumsi junk food yang dianggap tak sehat.

Sebuah riset selama 8 tahun dilakukan 18,000 lebih orang dewasa yang berpartispasi dalam National Health and Nutrition Examination Survey yang dilakukan National Center for Health Statistics. Hasil riset dipublikasikan di European Journal of Clinical Nutrition menyebutkan, orang yang sering makan di restoran konsumsi lebih banyak vitamin, mineral dan asam lemak omega 3 dibandingkan yang makan di rumah atau makan fast food.

Mereka rata-rata mengonsumsi 200 kalori lebih banyak dalam sehari, termasuk lemak jenuh, gula, dan garam saat makan di restoran dan fast food dibandingkan saat makan di rumah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Makan di luar rumah sering dipandang sebagai sosialisasi sehingga orang-orang akan menghabiskan waktu lebih banyak untuk memanjakan lidah, yang berarti mereka akan lebih banyak makan," tutur Rupeng An, penulis penelitian dan asisten profesor di Department of Kinesiology and Community Health, University of Illinois, seperti dikutip dari CBS News (01/07).

Analisis Rupeng An menunjukkan bahwa mereka yang makan di restoran full service mengonsumsi esktrak kolestreol sekitar 58 mg per harinya daripada mereka yang memasak sendiri. Hal ini cukup mengkhawatirkan karena menyumbang 20 persen kolesterol lebih banyak dari batas normal 300 mg per harinya.

Ketika berbicara tentang sodium, makan di restoran akan meningkatkan konsumsi sodium rata-rata 412 mg lebih banyak per harinya, sedangkan makanan cepat saji sedikit lebih rendah, yaitu sekitar 300 mg per harinya.

Pedoman diet dari U.S. Departments of Agriculture and Health and Human Services merekomendasikan antara 1.500 dan 2.300 mg sodium per harinya, tetapi penelitian menunjukkan rata-rata orang Amerika mengonsumsi sodium lebih dari 3.000 mg per harinya.

Selain itu menurut Rupeng An konsumsi sodium yang banyak juga sangat mengkhawatirkan. Karena konsumsi sodium melebihi batas normal lewat makanan yang asin dapat memicu hipertensi dan penyakit jantung.

Sebenarnya tidak ada salahnya jika Anda makan di restoran, asalkan makanan yang dipilih tidak berbeda jauh dari makanan rumahan. Atau paling tidak perkirakan berapa jumlah kalori yang sudah masuk ke dalam tubuh.

Sayangnya, hampir semua restoran menawarkan makanan padat dalam porsi besar, tinggi kalori dan dihidangkan bersama minuman manis. Hal inilah yang menyebabkan timbunan kalori di tubuh lebih banyak.

Tetapi saat makan di restoran bisa melakukan beberapa trik agar tubuh tidka kelebihan kalori. Lori Rosenthal, seorang ahli diet dan berat badan di Montefiore Medical Center - New York menyarankan untuk melihat menu restoran via online terlebih dahulu sebelum pergi ke restoran.

Hidangan yang bernutrisi seperti makanan yang dipanggang, direbus, dibakar, atau bakan dikukus bisa jadi pilihan. Jangan lupa untuk meminta saus atau dressing yang tidak mengandung lemak banyak dan berkalori rendah. Selain itu, Anda juga lebih baik memilih minum air putih daripada minuman manis sebagai pelengkap makan.

β€˜Dan ketika Anda sedang makan, jangan lupa untuk mengunyahnya perlahan-lahan agar tidak mengonsumsi makanan lebih banyak dan menikmati makanan yang sedang Anda makan,’ tambah Rosenthal.

(adr/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads