Mengonsumsi brokoli dan daging ayam sebelum menyantap roti dan jus buah membuat gula darah naik lebih rendah dibandingkan mengonsumsi makanan yang sama dalam urutan berbeda, ujar para peneliti di Weill Cornell Medical College.
“Ketika kami melihat hasilnya, kami benar-benar bersemangat. Ini adalah sesuatu yang menguntungkan banyak orang,” ujar salah satu peneliti, Dr. Louis Aronne seperti diberitakan Reuters (26/06/15).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diabetes tipe 2 merupakan bentuk diabetes paling umum dan sering dikaitkan dengan obesitas. Pada diabetes tipe ini, sel-sel tubuh bersifat resisten terhadap hormon insulin atau tubuh tidak mampu memproduksi cukup insulin. Insulin ini berperan membantu sel-sel tubuh menggunakan glukosa sebagai bahan bakar.
Penelitian ini dilakukan pada 11 orang penderita diabetes tipe 2. Mereka diminta berpuasa selama 12 jam sebelum mengonsumsi 628 kalori makanan yang terdiri dari protein, karbohidrat, dan lemak. Mereka juga meminum obat metformin yang membantu mengontrol gula darah.
Selama satu minggu, partisipan penelitian diminta mengonsumsi menu karbohidrat terlebih dahulu baru 15 menit kemudian melahap menu berprotein. Seminggu setelahnya, mereka makan makanan yang sama namun dalam urutan berbeda. Mereka melahap menu berprotein terlebih dulu baru menyantap menu karbohidrat.
Selama penelitian, sampel darah partisipan diukur 30, 60, dan 120 menit setelah makan. Hasilnya ketika mereka makan menu berprotein terlebih dahulu, dalam 30 menit gula darah mereka 29 persen lebih rendah dibandingkan jika mereka makan menu karbohidrat dulu.
Setelah 60 menit, gula darah mereka juga 37 persen lebih rendah dan 17 persen lebih rendah setelah 120 menit. “Hal ini mungkin karena protein mempengaruhi seberapa cepat karbohidrat diserap,” ujar Dr. Sethu Reddy selaku Kepala Diabetes Bagian Dewasa di Joslin Diabetes Center, Boston.
Ia yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut mengatakan masih perlu dilakukan penelitian lanjutan. Misalnya melihat gula darah partisipan setelah dua jam dan apa yang terjadi dengan karbohidrat.
Sementara itu Aronne mengatakan, “Kami sedang melakukan studi lanjutan yang lebih panjang untuk melihat peran hormon penting lainnya.”
(adr/odi)