Sejak kecil, Robert harus membiasakan diri untuk tidak meninggalkan sedikit pun makanan sisa di piring. Inilah yang membuat Robert berpikir betapa banyak orang di luar sana yang kelaparan. Namun di sisi lain banyak orang yang membuang makanan.
Robert pun membentuk RLC, yaitu Rescuing Leftover Community atau Komunitas Pengumpul Makanan Sisa di New York, Amerika Serikat. Robert dan beberapa temannya datang ke satu restoran dan tempat makan lain untuk mengumpulkan makanan yang tidak terpakai dan diberikan kepada yang membutuhkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain mengumpulkan makanan, tugas mereka juga mencatat semua makanan yang telah didonasikan. Catatan ini akan menjadi arsip internal RLC dan informasi masing-masing restoran agar mereka tahu kemana perginya bahan-bahan makanan yang mereka donasikan.
Misi-misi RLC antara lain adalah untuk menyalurkan bantuan makanan tepat sasaran kepada yang paling membutuhkan. Menjadi lembaga terbesar untuk penampungan bahan makanan sisa, membuat kestabilan makanan kepada masyarakat luas, dan mencegah adanya kelaparan.
RLC juga hadir dalam aplikasi mobile untuk setiap rumah makan atau restoran yang ingin mendonasikan bahan makanan mereka. Juga memberikan informasi kepada para sukarelawan tentang lokasi mereka akan mengambil makanan. Data-data dalam aplikasi mobile ini pun nantinya akan diolah menjadi analisis yang berguna untuk mencegah kelaparan di kemudian hari.
"Awalnya, saya juga ragu untuk membuat organisasi ini. Tapi, lama kelamaan maksud kami dihargai oleh banyak orang. Saya pun jadi lebih bersemangat dari sebelumnya," kata Lee, 24 tahun, bersama Louisa Chen, sebagai co-founder RLC. Dalam waktu dekat, mereka akan memperluas jaringan mereka di Miami, Albana, San Fransisco, dan Los Angeles.
(tan/odi)