Enam belas kilometer dari gedung-gedung mewah di Doha, terdapat kawasan industri yang dipenuhi pabrik, lokakarya (workshop) skala kecil dan akomodasi murah. Di sini terdapat sebuah restoran yang tampak unik.
Sekitar tiga minggu lalu, kakak adik asal India memutuskan memasang tanda kecil di restoran miliknya. Mereka menawarkan makanan gratis pada pelanggan yang tak mampu membayar. Tertulis "Jika Anda lapar dan tidak punya uang, makanlah secara gratis!!" pada papan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, ide datang dari adiknya, Nishab. Sebab kebutuhan makanan gratis di Qatar banyak diperlukan kalangan buruh dan pekerja industri berat.
Diperkirakan ada 700.000 sampai 1 juta pekerja migran di sana, dari total 2,3 juta populasi. Kelompok HAM sudah mengkritik perusahaan di Qatar karena tidak membayar buruh tepat waktu dan pada beberapa kasus tidak membayar sama sekali.
Salah satu pengunjung Zaiqa, Ghufran Ahmed asal Nepal, menyebut buruh yang dibayar pun mengirimkan sebagian besar uangnya untuk keluarga.
"Kebanyakan buruh mendapat 800-1000 riyal (Rp 2,8 juta - Rp 3,5 juta) per bulan. Mereka harus mengirim uang ke rumah. Di sini biaya mahal sehingga ada orang yang membutuhkan makanan gratis," ucap Ghufran.
Menurut Shadab, pengunjung yang meminta makanan gratis sebagian besar pekerja konstruksi dari India, Nepal dan Bangladesh.
"Kami menyadari banyak orang di sini tidak dibayar tepat waktu dan tidak punya uang, bahkan uang untuk makan. Jadi ada yang datang ke sini dan hanya membeli sebungkus roti seharga 1 riyal (Rp 3.500). Dan mereka akan makan roti dengan air. Sehingga kami sadar orang-orang itu tidak punya uang untuk hal lain. Jadi kami mencoba menawarkan mereka makanan," tambah Shadab seperti dilansir dari AFP (12/04/2015).
Namun Shadab mengaku hal tersebut tidaklah mudah. Banyak yang menolak tawaran makanan gratis karena harga diri. Selama percobaan tiga minggu, paling banyak hanya ada dua sampai tiga orang per hari yang datang untuk makanan gratis.
Adapun masa depan Zaiqa sebenarnya terancam akibat sengketa lahan dengan pemilik properti dan mungkin saja harus ditutup. Shadab dan adiknya punya rencana lain bila membuka restoran baru.
"Kami akan menaruh kulkas di luar yang tidak terkunci. Kulkas menghadap jalan dan berisi paket makanan dengan tanggal kadaluarsa. Jadi siapa saja yang ingin mengambil, tak perlu masuk ke dalam," jelas pria asal New Delhi ini.
Zaiqa sendiri menawarkan sajian India otentik selama 24 jam tiap hari. Menunya antara lain seperti kari ikan, telur panggang, palak paneer dan lainnya.
(msa/odi)

KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN