Tahu merupakan bahan makanan yang sangat akrab dengan masyarakat di sini. Meski ada banyak jenis tahu lokal, namun aslinya tahu berasal dari Tiongkok. Baru kemudian tahu menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Berbeda dengan tempe yang asli Indonesia, tahu justru berasal dari Tiongkok. Asal katanya diambil dari serapan bahasa Tiongkok "tauhu" atau "doufu" yang berarti kedelai terfermentasi. Sebab makanan ini dibuat dari kacang kedelai yang difermentasi lalu diambil sarinya.
Di Tiongkok, tahu telah dikenal sejak zaman dinasti Han sekitar 2000 tahun lalu. Konon penemunya adalah Pangeran Liu An dari kota Huainan sekitar 164 SM.
Penyebaran tahu berawal dari perantau Tiongkok. Mereka membawa tahu ke luar wilayahnya, termasuk negara di Asia Timur. Tahu tersebar ke Jepang pada akhir abad 8, bersamaan dengan masuknya pengaruh Buddha di sana. Sebab tahu merupakan sumber protein penting dalam pola makan vegetarian pemeluk agama Buddha.
Jepang lalu menyebut tahu dengan "tofu", kata yang sekarang dipakai dalam Bahasa Inggris. Disamping Jepang, tahu juga masuk ke Korea dan menjadi bagian dari kulinernya.
Tak hanya Asia Timur, tahu menyebar juga ke Asia Tenggara berkat imigran Tiongkok asal provinsi Fujian. Beberapa ahli pecaya tahu tiba di Vietnam yang berbatasan dengan Tiongkok pada abad 10 dan 11. Lalu menyebar ke Thailand, Indonesia, Filipina dan Malaysia.
Dilansir dari historia.co.id (10/01/2014), sejarawan JJ Rizal menyebut orang Tionghoa sudah menyajikan tahu di Indonesia pada abad 10, walau masih terbatas di kalangan kelas atas.
Pada abad ke-19, orang Jawa sempat mengalami krisis gizi akibat sistem Tanam Paksa. Kesulitan makan membuat tahu jadi pangan alternatif dan penyelamat mereka dari krisis gizi.
Setelah masuk Indonesia, muncul beragam varian tahu. Ada yang memiliki permukaan putih maupun kuning. Tahu kuning menjadi salah satu makanan khas Kediri. Selain Kediri, daerah lain yang terkenal dengan tahu adalah Sumedang.
Ada seorang Tionghoa di Sumedang, Ong Ki No, yang merintis usaha tahu. Kemudian usaha tersebut diteruskan anaknya, Ong Bun Keng. Dari sini, munculnya tahu Bungkeng yang identik dengan tahu Sumedang.
Kepopuleran tahu membuat banyak olahan masakan Indonesia menjadikannya salah satu bahan utama. Seperti tahu tek, tahu telur, tahu gejrot, tahu bacem dan lainnya.
(msa/odi)