Matcha atau bubuk teh hijau biasa hanya digunakan pada upacara minum teh di Jepang. Sejak zaman dahulu teh hijau juga terbukti memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan. Minuman ini kaya akan antioksidan dan juga dapat membantu peremajaan kulit sehingga terlihat awet muda.
Awalnya, matcha digunakan hanya pada makanan tertentu dari Jepang seperti mochi, biskuit tongkat dan cokelat. Beberapa makanan ini biasanya menjadi salah satu buah tangan atau oleh-oleh jika sedang menyambangi negeri sakura.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu makanan tradisional yang sedang populer adalah kue cubit green tea. Makanan asal Jakarta ini dibuat dengan telur, tepung terigu, margarin, vanili bubuk, baking powder dan susu. Setelah adonan dicampur rata, kemudian dituangkan dalam cetakan khusus. Bentuk cetakannya bermacam-macam, ada ikan, bunga hingga bentuk bulat.
Kue ini biasanya dijajakan di depan sekolah-sekolah dengan harga sekitar Rp 7.000/loyangnya. Akan tetapi jika sudah dipadukan dengan green tea harganya bisa mencapai sekitar Rp 15.000- 20.000/loyang. Fantastis bukan?
Bahkan es cendol yang merupakan salah satu minuman asal Jawa Barat ini diracik dengan tambahan aneka topping. Cendol terbuat dari tepung beras dan disajikan dengan kuah santan dan gula merah.
Cendol yang kini populer di kalangan anak 'anti mainstream' adalah Cendol Duren Bar yang berada di pasar Santa, Jakarta Selatan. Tak hanya ditambahkan dengan duren yang beraroma wangi tapi juga diberi topping es krim matcha dan kit kat matcha. Bagaimana ya rasanya?
Berawal dari para remaja yang menyukai sajian a la Jepang dengan menambahkan matcha, kini sajian ini menjadi salah satu makanan 'anti mainstream' kesukaan para remaja. Bahkan tak jarang jika mampir ke dessert house atau restoran mereka akan memesan green tea latte lengkap dengan cake berbahan dasar green tea.
(lus/odi)