Nutella dan strawberry biasa berhubungan dengan sajian sarapan di Prancis. Orang tua yang sangat menyukai kedua makanan pun terinspirasi memberi nama itu untuk anaknya. Akan tetapi putusan pengadilan melarang pemberian nama tersebut.
Kasus dibawa ke kejaksaan setempat setelah seorang dari catatan sipil di Valenciennes menemukan bahwa ada pasangan yang memberi nama putrinya Nutella. Orang tua itu meminta izin memberi nama anak mereka seperti merek selai hazelnut asal Italia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nama 'Nutella' berkaitan dengan nama selai cokelat hazelnut komersial. Dan ini melawan kepentingan anak yang terbebani dengan sebuah nama yang hanya bisa menimbulkan ejekan dan komentar tidak baik," tutur hakim seperti dilansir dari The Local (26/1/2014).
Orang tua bersangkutan tidak menghadiri sidang pengadilan. Hakim pun memutuskan tanpa kehadiran mereka untuk mengubah nama bayi menjadi Ella pada bulan November lalu.
Ada juga orang tua lainnya yang terkena masalah karena memakai nama Fraise (strawberry) untuk anaknya. Pasangan dari wilayah Raismes itu diberitahu oleh hakim bahwa anak perempuannya bisa mendapat ejekan. Terutama bagi pemakai istilah "ramene ta fraise", sebuah kata slang yang dalam bahasa Inggris berarti "get your a** over here."
Anak itu diputuskan mendapat nama "Fraisine" yang sudah banyak dipakai di Prancis sejak abad ke-19.
Orang tua di Prancis diberi izin memberi nama anak sesuka hati sejak tahun 1993. Tetapi registrar dapat bertindak jika ia merasa nama terlalu kreatif atau mengundang ejekan untuk anak. Pengadilan pun memiliki wewenang untuk menolak pemberian nama.
Negara lain, termasuk Selandia Baru, telah merilis daftar lengkap nama-nama bayi yang dilarang penggunaannya.
(msa/odi)