Perpaduan aneka buah segar dengan saus gula dan kacang dikenal sebagai rujak. Makanan ini bukan monopoli orang Jawa, di Aceh juga ada racikan rujak yang mirip, hanya saja memakai campuran buah yang berbeda.
Saat ini memang rujak serut umum disajikan sebagai salah satu kudapan enak di Aceh. Kadangkala ditambah dengan memaran es batu. Jika ingin mencicipi rujak khas Aceh, Anda bisa menyinggahi warung yang ada di jl, Bandara Sim Lambang Bintang, Aceh Besar. Hanya berjarak sekitar 500 meter ke arah bandara lama.
Rujak diracik di meja panjang yang berisi baskom besar, cobek besar. Beberapa buah yang belum dikupas tergeletak di meja. Jenis buahnya hampir sama dengan rujak biasa, ubi, mentimun, nanas, jambu air, papaya mengkal. kedondong, bengkuang, manga kweni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah digerus barulah ditambahkan gula merah yang sudah dicairkan, kental kecokelatan. Buah-buahan kemudian ditambahkan dan diaduk rata. Kemudian dipindahkan ke piring kecil. Kemudian ditaburi kacang tanah goreng.
Rujak bisa dinikmati langsung di kursi-kursi kayu yang ada di bagian luar atau dalam warung. Yang unik justru rasa sedikit manis dan renyah buah batok atau kawista. Buah ini daging buahnya warnanya krem dengan biji-biji kecil mirip biji jambu biji. Aromanya sangat harum.
Buah rumbia yang bentuknya mirip buah srikaya kecil tetapi keras. Buah ini rasanya sepat sedikit asam mirip salak. Perpaduan kedua buah ini ditambah wangi manga kweni memang tak ada duanya.
Apalagi rujak yang bisa dinikmati mulai pukul 3 sore ini harganya tak mahal. Sepiring hanya Rp.10.000 saja. Warung rujak ini memang tak buka cabang. Konon sejak bandara pindah ke lokasi baru, meski sedikit sepi tetapi tetap saja pelenggan setia singgah. Demi keunikan rasa sepiring rujak Aceh.
1.Buah rumbia
Foto: Detikfood
|
2.Digerus halus
Foto: Detikfood
|
3.Buah batok
Foto: Detikfood
|
4.Buah-buahan
Foto: Detikfood
|