Sawo mentega (Pouteria campechiana) dikenal juga dengan nama sawo ubi, sawo Belanda, sawo walanda, alkesa, atau kanistel. Terkadang ada juga yang menyebutnya sawo keju. Dalam Bahasa Inggris, buah ini disebut canistel, egg fruit, atau yellow sapote.
Nama binomialnya diambil dari kota Campeche di Meksiko, tempat asal tanaman tersebut. Namun, pohon sawo mentega kini sudah dibudidayakan di beberapa negara, termasuk di Indonesia. Di tanah air sendiri, buah ini jarang ditemui.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kulitnya licin dan tipis. Saat dibelah dengan tangan, tampak daging buah sawo mentega yang berwarna jingga. Berbeda dengan daging buah sawo manila yang cenderung basah, daging buah sawo mentega kering, kesat, empuk, dan seperti mengandung tepung.
Rasanya manis samar, tidak semanis sawo manila. Persis ubi kuning atau labu kuning saat dicicip! Aromanyapun harum. Di dalam buahnya juga terdapat biji berwarna cokelat mengilat. Konon, buah tjampolay yang menjadi logo merek sirop legendaris dari Cirebon sebenarnya adalah sawo mentega.
Di beberapa negara, daging buah sawo mentega dihaluskan untuk campuran es krim atau milkshake. Bisa juga digunakan sebagai pengganti labu kuning dalam adonan kue. Dimakan begitu sajapun enak.
Sawo mentega disebut-sebut tak mengenal musim. Saat membeli, pilih buah yang berwarna oranye dan terasa empuk saat ditekan. Tandanya sudah matang. Penasaran dengan buah ini? Selain di Bogor, sawo mentega juga dapat ditemukan di Jalan Cipatat, Bandung Barat.
(fit/odi)