Inilah Perbedaan Daging Sapi 'Grass-Fed' dan 'Grain-Fed'

Inilah Perbedaan Daging Sapi 'Grass-Fed' dan 'Grain-Fed'

- detikFood
Senin, 15 Des 2014 15:52 WIB
Inilah Perbedaan Daging Sapi Grass-Fed dan Grain-Fed
Foto: Getty Images
Jakarta - Pernah melihat label ​'​grass-fed​'​ atau ​'​grain-fed ​'​pada daging sapi atau steak​ impor​? Seperti namanya, tulisan tersebut menunjukkan pakan sapi sewaktu hidup, apakah rumput ataukah biji-bijian. Ternyata perbedaan pakan menghasilkan karakter daging yang berbeda​.​

Sapi grass-fed dan sapi grain-fed memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. ​Apa saja perbedaannya? Chef Afit dalam cooking class 'The Steak Academy' yang diadakan Detikfood (13/12) memerinci perbedaannya.​

1. Pakan

Foto: Getty Images
Baik sapi grass-fed maupun grain-fed dibiarkan memamah biak di padang rumput pada enam bulan pertama kehidupannya atau sampai mencapai berat badan tertentu.

Bedanya, setelah melewati periode tersebut, sapi grass-fed tetap mengonsumsi rumput. Sementara itu, sapi grain-fed diberi pakan biji-bijian seperti gandum, jagung, barley, oat, atau kedelai di feedlot (lapangan yang dibatasi pagar besi).

Sistem pencernaan sapi sebenarnya didesain untuk mengonsumsi rumput. Pemberian biji-bijian bisa mengganggu sistem pencernaannya. Karena itu, sapi grain-fed sesekali diberi antibiotik.

2. Secara ekonomi

Foto: Getty Images
Pakan biji-bijian banyak mengandung pati dan energi, sehingga sapi lebih cepat gemuk. Ditambah proses feedlot, sapi grain-fed pun bisa mencapai berat ideal untuk dipotong setahun lebih cepat daripada sapi yang hanya merumput (grass-fed). Hal ini juga meningkatkan sebaran lemak dalam daging (marbling), sehingga grade-nya lebih tinggi.

Area yang diperlukan untuk beternak sapi grass-fed pun lebih luas daripada sapi grain-fed, sehingga sapi grain-fed lebih cocok untuk produksi massal. Secara ekonomi, sapi grain-fed lebih menguntungkan.

Selain itu, pada musim dingin, rumput sulit tumbuh. Jadi, sapi grass-fed tak tersedia sepanjang tahun seperti sapi grain-fed.

Daging sapi grain-fed-pun bisa dijual lebih murah daripada daging sapi grass-fed karena pemeliharaannya tak memerlukan terlalu banyak biaya dan waktu.

3. Rasa dan tekstur

Foto: Getty Images
Sapi grass-fed lebih banyak menggerakkan ototnya karena berjalan di padang rumput yang luas. Karena itu, dagingnya terasa lebih alot dan harus dimasak lebih lama.

Menurut Chef Afit dari Holycow! Steakhouse, pakan rumput menyebabkan aroma daging sapi grass-fed lebih tajam. Selain itu, karena sapi dibiarkan di padang rumput dan bebas memakan apa saja, rasa dagingnya jadi kurang konsisten.

"Orang Indonesia umumnya lebih menyukai daging sapi grain-fed," kata Chef Afit. Kandungan lemaknya yang lebih banyak daripada daging sapi grass-fed membuat rasanya lebih enak.

Teksturnya juga lebih empuk karena diternakkan di ruang terbatas. Jadi, daging sapi grain-fed bisa disajikan sebagai steak atau dimasak menjadi hidangan lain.

4. Kandungan

Foto: Getty Images
Sapi grass-fed mengandung betakaroten, vitamin E, asam lemak omega-3 dan omega-6, serta protein yang lebih tinggi daripada sapi grain-fed. Kandungan lemaknya juga lebih rendah daripada sapi grain-fed.

5. Lingkungan dan kesejahteraan hewan

Foto: Getty Images
Sapi grass-fed lebih banyak dipilih pecinta lingkungan dan aktivis kesejahteraan hewan. Sebab, menanam rumput untuk pakan sapi grass-fed membutuhkan lebih sedikit energi daripada menanam biji-bijian untuk pakan sapi grain-fed. Aktivis kesejahteraan hewanpun memprotes sistem feedlot yang dinilai membatasi gerak sapi.

6. Kesimpulan

Foto: Getty Images
Sapi grass-fed dan grain-fed memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sapi grass-fed memiliki kandungan yang lebih menyehatkan serta relatif lebih ramah lingkungan dan berperikehewanan. Namun, sapi grain-fed lebih menguntungkan dan lebih murah serta memiliki rasa yang lebih enak.
Halaman 2 dari 7
(fit/odi)

Hide Ads