Wortel Pelangi dan Broccoflower, Sayuran Silang yang Akan Jadi Tren Tahun Depan

​Trend Makanan 2015​

Wortel Pelangi dan Broccoflower, Sayuran Silang yang Akan Jadi Tren Tahun Depan

- detikFood
Senin, 15 Des 2014 12:06 WIB
Wortel Pelangi dan Broccoflower, Sayuran Silang yang Akan Jadi Tren Tahun Depan
Foto: Getty Images
Jakarta - Kendall College, sebuah sekolah pariwisata di Chicago memprediksi munculnya broccoflower, broccolini, dan rainbow carrot. Diprediksi akan menjadi tren baru karena rasanya yang mengejutkan dan tampilannya unik.

Sayuran hasil persilangan tersebut melalui proses panjang. “Sebuah sayuran yang ingin dikembangbiakan secara silang harus memiliki keterikatan biologis yang dekat. Contohnya brussel sprout, kale, brokoli, dan kembang kol. Semuanya masih satu spesies yaitu brassica oleracea,” ujar Ali Bouzari, ahli biokimia pangan dari University of California.
 
Inilah beberapa tanaman silangan yang akan menjadi tren di 2015.

1. Broccoflower

Foto: Getty Images
Sayuran ini hasil silangan brokoli dan kembang kol. Broccoflower sebenarnya sejenis kembang kol yang berwarna hijau pucat. Pertama kali ditemukan di Belanda dan dibawa ke Amerika oleh Rick Antle dan keluarganya yang hidup sebagai petani. Mereka mulai menanamnya di California. Ia menamai temuannya dengan sebutan broccoflower dan mulai didistribusikan pada tahun 1989.
 
Rasanya hampir serupa dengan kembang kol namun sedikit manis. Sayuran ini memang sudah tidak asing bagi koki. Tahun depan, broccoflower akan siap dipasarkan tidak hanya di pasar tradisional, namun juga ke supermarket.

2. Broccolini

Foto: Getty Images
Tidak hanya dengan kembang kol, kali ini brokoli disilangkan dengan sejenis brokoli yang asalnya dari Tiongkok. Hasilnya berupa sayuran baru yang kerap disebut baby broccoli dan broccolini. Sayuran ini pertama kali disilangkan pada tahun 1993 di Yokohama, Jepang. Perkawinan silang dilakukan oleh Sakata Seed Co. Kala itu, sayuran tersebut disebut 'apabroc', namun sejak tahun 1998 hingga kini lebih populer dengan sebutan broccolini.
 
Dibandingkan brokoli, sayuran ini  tangkainya lebih panjang dan kuntum bunga yang kecil, rasanya pun lebih manis. Tidak butuh waktu lama untuk mengolahnya, justru harus berhati-hati karena mudah lonyot.
 
Tidak seperti brokoli, broccolini justru memiliki bagian paling lezat di tunas di sisi-sisinya, sedangkan tunas utama tidak terlalu disukai. Petani pun harus berhati-hati saat memanennya. Batangnya juga lebih lezat dibanding batang brokoli biasa.

3. Rainbow Carrots

Foto: Getty Images
Ada wortel warna ungu, merah, dan kuning. Wortel berwarna ungu dan kuning memang sudah ada sejak lebih dari 1,000 tahun yang lalu. Wortel berwarna ini tengah dikembangkan oleh U.S. Department of Agriculture's Agricultural Research Service (USDA), di Madison, Amerika Serikat.
 
USDA ingin menciptakan wortel dengan ekstra betakaroten. Wortel oranye mengandung 75 persen betakaroten dibanding 25 tahun yang lalu. Peneliti di USDA bahkan menginjeksi pigmen lain ke wortel, mulai dari red lycopene, yellow xanthophylls, dan purple anthocyanin. Ketiga senyawa tersebut kemudian bekerja untuk memerangi penyakit jantung, membantu penglihatan, bahkan sebagai antioksidan. Wortel ini belum populer di restoran, namun sudah mulai dijual.

4. Kalette

Foto: Getty Images
Dua sayuran populer, brussel sprout dan kale disilangkan sehingga menghasilkan varietas baru yaitu kalette. Tozer Seeds, perusahaan asal Inggris yang pertama kali mengembangkan ide perkawinan silang ini sekitar 15 tahun yang lalu.
 
Tozer Seeds lalu mengenalkan hasilnya di Inggris pada tahun 2010 dan merilisnya di AS di tahun 2014. Rasa kalette lebih lembut dibandung brussel sprout, sehingga lebih enak disajikan mentah ataupun ditumis.
Halaman 2 dari 5
(fit/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads