Gibran Rakabuming: Menjalankan Bisnis Katering Harus Sabar

Chilli Pari Catering

Gibran Rakabuming: Menjalankan Bisnis Katering Harus Sabar

- detikFood
Jumat, 12 Des 2014 15:02 WIB
Foto: Reno/detikcom
Jakarta - Ketika menyantap makanan enak di suatu pesta, orang mudah lupa akan jerih payah orang yang memasaknya. Namun, saat rasanya kurang enak, berita burukpun menyebar. Itulah salah satu sisi usaha katering.

Hal tersebut juga dialami oleh Gibran dengan Chilli Pari Catering nya yang didirikan tahun 2010. Nama Chilli Pari dipilihnya untuk menggambarkan semangat kerja yang kuat dan kemakmuran. Rupanya seiring dengan rumus bisnis umumnya, jika ada kerja keras akan dating kesuksesan dan kemakmuran.

Tak mudah memulai usaha katering di daerah Solo dan sekitarnya. Karena banyak usaha katering yang sudah berumur 40 tahun lebih. ‘ Biasanya pelanggan catering yang sudah puluhan tahun punya pelanggan fanatik. Anak dan cucunya juga akan menjadi pelanggan katering yang sama,’ ungkap Gibran menceritakan awal usahanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belum lagi ia juga mendapat banyak komentar dan tanggapan dari catering yang sudah sukses duluan. ‘Anak belum pengalaman, anak pejabat, anak bau kencur bisa apa’, demikian sejumlah komentar yang umum ia peroleh dari mereka.

Saat mulai menerima pesanan bukan tak ada halangan. Keluhan dari pelanggan mengenai kualitas makanan dan pelayanan terus diterimanya. Namun Gibran tak kecil hati. Satu persatu dilayani dengan teliti.

‘Untuk sukses di bisnis katering diperlukan kesabaran. Baik menghadapi konsumen yang seleranya macam-macam hingga pegawai yang mendukung usaha,’ tegasnya.

Bukan sekedar bicara, Gibran selalu turun langsung pada setiap persiapan yang dilakukan timnya. Seperti yang detikfood saksikan pada hari Sabtu (29/11) di Graha Setyowati yang siang itu Chilli Pari melayani katering pernikahan seorang rektor.

Bagian dalam gedung sudah tertata rapi dengan nuansa warna ungu. Meja buffet juga ditata rapi lengkap dengan nama makanan. Beberapa staf Chilli Pari sibuk menata makanan di meja buffet maupun counter-counter khusus. Gibran justru berada di area dapur, sibuk memberi arahan pada para stafnya.

Kesiapan ice carving, dry ice juga tak luput dicek. Bahkan ia sempat berbincang dengan beberapa rekanan yang sedang mempersiapkan peralatan. Tak ada kesan formal, semuanya tampak santai dan akrab.

Tepat setelah acara pesta dimulai, dalam sekejap Gibran mengganti baju batik lengan panjangnya dengan baju putih chef . Iapun ada di counter kambing guling, memasak langsung saus yang akan disajikan.

Menurut stafnya, hal tersebut biasa ia lakukan. Adegan membuat flambé (nyala api) dari lemak pun menarik perhatoan para tamu. Tak semua tamu yang tahu jika yang sedang melayani adalah Gibran sendiri. Namun yang tahu dan memotretnya, Gibranpun tak segan pasang senyum manis!

‘Kini kami sudah melayani sampai ke luar Solo, ke Yogyakarta hingga Surabaya. Biasanya makanan akan kami siapkan setengah masak dan dimatangkan saat ada di lokasi,’ demikian tuturnya sambil terus memasak saus.

Inovasi menu juga dilakukan terus menerus. Seperti menu andalannya, Garang Asem Bumbung yang digemari pelanggannya. Merupakan modifikasi garang asaem yang biasanya dimasak dengan bungkus daun pisang. Ia membuat kreasi dengan memakai bumbung atau potongan bambu untuk mematangkan. Tentu saja aroma gurih wanginya berbeda karena terkena bambu.

Sup kantung telur, mie goreng lada hitam, lasagna gulung merupakan beberapa sajian inovatifnya yang menjadi favorit. Di samping itu tentu saja hidangan khas Solo. Nasi liwet, tengkleng, tongseng, gule hingga es krim rujak.

‘Saya juga ngga keberatan catering lain meniru-niru menu saya. Kreasi harus selalu dibuat dan kami punya ciri khas,’ tegasnya.

Selain sabar dan inovatif, usaha katering memang harus dikelola dengan cermat. Karenanya Gibran selalu mengecek langsung semua pesanan terutama dalam jumlah besar. Seperti siang itu, iapun bergeas ke Graha Saba karena ada pesanan 2000 porsi ‘piring terbang’ atau ‘ready on plate’. Istilah untuk pesanan makanan yang diracik di satu piring.



(odi/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads