Gulai dan Gule Tidak Sama Racikan Bumbunya

Kuliner Ranah Minang

Gulai dan Gule Tidak Sama Racikan Bumbunya

- detikFood
Senin, 10 Nov 2014 15:52 WIB
Foto: Detikfood
Jakarta - Salah satu sajian berkuah populer dari Sumatera Barat adalah gulai. Bumbu gurih pedas dengan isian bervariasi membuat gulai jadi pilihan lauk lezat untuk nasi atau ketupat. Disamping gulai, kuliner Indonesia juga mengenal gule. Kedua sajian ini sering tertukar penyebutannya.

Meski namanya mirip, gulai dan gule memiliki perbedaan signifikan. Gulai merupakan hidangan berkuah khas Sumatera dengan bahan baku ayam, ikan, kambing, sapi, jeroan atau sayuran.

Gulai dimasak dalam kuah berempah dengan citarasa gurih. Sebab gulai mendapat pengaruh masakan India yang kaya rempah, contohnya kari. Rempah yang dipakai antara lain kunyit, ketumbar, lengkuas, jahe, adas, jintan dan lainnya. Setelah dihaluskan, rempah dimasak dengan santan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada saat memasak daging, gulai jadi tahapan paling basah sebelum terbentuk kalio dan rendang. Sebab kandungan cairannya paling banyak.

Biasanya gulai Sumatera memiliki kuah bertekstur kental dengan rasa manis atau pedas. Warna kuahnya juga beragam, seperti gulai merah dan gulai kuning.

Sedangkan gule berasal dari Jawa. Isiannya berupa daging kambing, tulang atau jeroannya. Kuah gule lebih cair dan tidak terlalu kental. Penggunaan santan encer dan kaldu daging kambing membuat rasanya gurih. Namun citarasanya tidak gurih pekat seperti gulai. Gule juga tidak begitu pedas karena ada sedikit pemakaian gula.

Rempah tetap digunakan dalam sajian gule. Diantaranya adalah merica, kayu manis, pala, kapulaga, jahe, kunyit dan cabai merah. Biasanya gule Jawa juga menambahkan cabe Jawa dengan bentuk kering kecil panjang. Cabe ini banyak dipakai dalam ramuan jamu tradisional sehingga bisa membuat badan lebih hangat.

Tak seperti gulai, sajian gule nikmat disantap dengan pelengkap. Kecap rawit, jeruk nipis dan kerupuk termasuk pendamping yang tepat.

(msa/odi)

Hide Ads