Jika di Yogyakarta dan daerah Jawa Tengah lainnya dikenal dengan nama angkringan, di Solo warung tenda yang menjajakan hidangan, jajanan, serta hidangan disebut dengan nama wedangan. Kesederhanaannya menjadi salah satu daya tarik masyarakat yang ingin makan lezat tapi harganya terjangkau.
Wedangan ini awal mulanya penjaja yang membawa bakul berisi minuman panas. Satu pikulan lainnya membawa macam- macam jajanan sebagai pendamping seperti singkong goreng dan pisang rebus. Sentral tempat menjual minuman dan makanan ini sampai sekarang diingat dengan istilah hik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenis sego kucing ini biasanya sego bandeng. Karena lauknya bandeng gurih dan sambal tomat yang pedas gurih. Jika tak terlalu menyukai ikan, juga bisa memilih nasi kucing dengan lauk oseng sayuran.
Lauknya pun beragam tergantung sang penjual. Ada yang menjajakan berbagai macam sate seperti sate telur puyuh, sate kerang, sate usus, sate kikil, dan sate paru. Tak lupa ada lauk gorengan dan tahu tempe bacem. Semuanya bisa digoreng atau dibakar lagi sesuai keinginan pembeli.
Selesai melahap hidangan yang nikmat pastinya tak lengkap tanpa minuman hangat peredam pedas. Bisa pilih antara wedang ronde, wedang jahe, kopi jos, dan wedang kacang. Jika ingin mencicipi pengalaman menyantap sego kucing khas Solo ada sentra wedangan di bundaran Monumen Pers Solo dan Hotel Sahid Jaya.
Ada pula beberapa wedangan yang cukup terkenal seperti Wedangan Mat- matan Pak Item yang terletak di Solo Baru dan Wedangan Pak Wiryo di Jl. Perintis Kemerdekaan. Semuanya sedap!
(dni/odi)