Ini Alasan Mengapa Serangga Perlu Dikonsumsi oleh Manusia

Serangga Makanan Bernutrisi

Ini Alasan Mengapa Serangga Perlu Dikonsumsi oleh Manusia

- detikFood
Jumat, 05 Sep 2014 09:29 WIB
Ini Alasan Mengapa Serangga Perlu Dikonsumsi oleh Manusia
Foto: Thinkstock
Jakarta - Sampai saat ini banyak orang masih jijik mengonsumsi jangkrik, belalang, atau ulat dan serangga lainnya. Padahal banyak manfaat nutrisi yang bisa didapatkan dari konsumsi serangga.

Menurut data Wageningen University saat ini ada lebih dari 1.900 spesies serangga yang layak konsumsi. Beberapa negara juga sudah memiliki menu serangga yang enak. Lalu apa kelebihan konsumsi serangga dibandingkan dengan hewan lainnya?

1. Telah lama menjadi santapan masyarakat

Foto: Thinkstock
Sejak zaman dahulu, masyarakat Roma kuno mengonsumsi larva kumbang. Ada bukti tertulis bahwa dulu mereka mengonsumsi jangkrik dan belalang. Sementara pada abad ke-20, Kaisar Jepang Hirohito sangat menyukai racikan nasi, wasp kalengan (berisi larva, pupa, dan wasp dewasa), soyu, dan gula.

Sebenarnya serangga telah menjadi bagian keseharian seperti serangga yang digunakan sebagai pewarna merah di crab stick dan permen. FDA juga membatasi jumlah serangga yang ada dalam selai kacang, jus buah, dan cokelat.

2. Mengurangi gas rumah kaca

Foto: Thinkstock
Bagian hewan potong yang tak bisa diolah juga tinggi. 35 persen untuk ayam, 45 persen untuk sapi, dan 65 persen untuk kambing. Sementara semua bagian tubuh jangkrik bisa dikonsumsi. Memelihara serangga juga bisa menghemat air dibanding sapi yang memerlukan 10 galon untuk menghasilkan 1 kg daging. Serangga juga memproduksi gas amonia lebih sedikit. Sementara hewan ternak lainnya menghasilkan 10 persen emisi gas rumah kaca.

3. Kaya nutrisi

Foto: Thinkstock
Food and Agricultural Organization (FAO) dari PBB menemukan belalang mempunyai kandungan protein 14- 18 gram per dan jangkrik 8-25 gram per 100 gram hampir setara dengan 100 gram daging mentah (19-26 gram). Di beberapa serangga juga mengandung kalsium, zinc, dan zat besi.

4. Pangan yang aman

Foto: Thinkstock
Reputasi serangga yang kotor dan pembawa penyakit bisa ditepis dengan cara diternakkan. Entomologis Marcel Dicke dan Arnold van Huis menyarankan peternakan serangga dibanding ayam dan sapi yang perlu penanganan khusus. Dengan diternakkan secara higienis, serangga jauh lebih aman dikonsumsi dan menurunkan risiko terjangkit flu babi di masa depan.

5. Mengurangi produksi hewan ternak

Foto: Thinkstock
Populasi manusia akan bertambah dari 6 milyar pada tahun 2000 menjadi 9 milyar tahun 2050. Ada 70 persen lahan dunia sudah dipakai sebagai ladang beternak dan malah berujung pada perusakan hutan. Peternakan serangga akan mencegah masalah ini karena serangga tidak memerlukan banyak tempat dan pakan.
Halaman 2 dari 6
(fit/odi)

Hide Ads