Eksotik dan Unik Kuliner Tana Toraja, dari Pa'piong sampai Ban Dalam

Kelezatan Kuliner Nusantara

Eksotik dan Unik Kuliner Tana Toraja, dari Pa'piong sampai Ban Dalam

- detikFood
Kamis, 14 Agu 2014 12:26 WIB
Eksotik dan Unik Kuliner Tana Toraja, dari Papiong sampai Ban Dalam
Foto: Jeffry Yunus
Jakarta - Tana Toraja tak hanya terkenal kopinya. Di sini, Anda juga bisa mencicipi daging kerbau, babi, ikan, ayam, bahkan anjing yang dimasak dengan keluwak atau di dalam bambu. Tuakpun banyak dikonsumsi para penduduk yang mayoritas beragama Kristen.

Dirangkum Detikfood dari berbagai sumber, inilah makanan khas Toraja yang eksotis:

1. Pammarasan

Foto: Jeffry Yunus
Pammarasan adalah keluwak. Di Toraja, ikan (misalnya ikan mas, lele, belut) dan daging babi biasa dimasak dengan bumbu hitam ini.

2. Pa'piong

Foto: Flickr
Pa'piong adalah sajian mirip pepes berbahan daging babi, kerbau, ikan, atau ayam. Daging tersebut dipotong-potong dan dicampur dengan bumbu dan daun mayana. Setelah dibungkus dengan daun pisang, pa'piong dimasak di dalam bambu besar selama 1-1,5 jam.

3. Kopi

Foto: Jeffry Yunus
Kopi Toraja terkenal kualitasnya. Namun, orang Toraja menyebut jenis kopi berdasarkan nama desa asalnya di Tana Toraja. Kopi yang terkenal di sana adalah Kopi Sapan dari Desa Sapan. Di balai lelang, kopi ini bernilai tinggi.

4. Tuak

Foto: Jeffry Yunus
Tuak adalah minuman berkadar alkohol 15% yang terbuat dari fermentasi nira atau cairan manis dari bunga pohon enau. Warna tuak putih dan rasanya agak manis. Alkoholnya tak terlalu terasa, namun tanpa sadar setelah beberapa gelas Anda bisa mabuk. Menurut warga setempat, saking tingginya permintaan akan tuak, nira tak sempat dibuat gula aren.

5. Hidangan lain

Foto: Jeffry Yunus
Selain pammarasan dan pa'piong, di Tana Toraja juga ada ayam rica-rica seperti di Manado, bale (ikan mas goreng), bahkan ban dalam (babi bagian dalam) dan masker (masak kering) bebek yang juga dikenal dengan sebutan dangkot (daging kotte/itik).

Daging anjing yang dikenal dengan sebutan RW (rintek wuuk) juga dikonsumsi, namun biasanya untuk kalangan bawah. Kalangan atas lebih banyak menyantap daging kerbau.

Selain tuak dan kopi, minuman khas Toraja lainnya adalah jus tamarela yang terbuat dari terung Belanda (tamarillo).

6. Bahan khas

Foto: Jeffry Yunus
Masakan Toraja menggunakan beberapa bahan khas yang sulit ditemukan di tempat lain. Salah satunya adalah daun mayana, miana, atau bulunangko yang berbentuk seperti jantung dan berwarna hijau-ungu. Daun yang memiliki rasa pahit ini biasa dijadikan hiasan di Pulau Jawa. Namun di Toraja, mayana dikonsumsi menjadi sayur dan bahan pa'piong.

Selain itu ada pula lada katokkon, cabai mirip paprika mungil yang sangat pedas. Warnanya hijau saat muda, lalu berubah jadi oranye dan merah saat tua.
Halaman 2 dari 7
(fit/odi)

Hide Ads