Kembali Marak Daging Sapi Palsu dari Daging Celeng, Kenali Ciri-cirinya

Kembali Marak Daging Sapi Palsu dari Daging Celeng, Kenali Ciri-cirinya

- detikFood
Kamis, 03 Jul 2014 16:19 WIB
Kembali Marak Daging Sapi Palsu dari Daging Celeng, Kenali Ciri-cirinya
Foto: Thinkstock
Jakarta - Akhir Juni lalu, penyelundupan empat ton daging celeng (babi hutan) ke Jakarta berhasil digagalkan. Diduga, daging celeng tersebut akan dicampur dengan darah sapi dan dijual sebagai daging sapi.

Pemalsuan daging sapi marak dilakukan pada Ramadan sampai Lebaran karena tingginya permintaan daging sapi. Biasanya, daging palsu ini dijual di pasar tradisional dengan harga lebih murah. Hal ini tentu meresahkan umat muslim yang hanya mengonsumsi makanan halal.

Masyarakat nonmuslim juga dirugikan dengan keberadaan daging selundupan. Sebab, daging tersebut tak melalui proses karantina untuk diteliti keamanannya. Karena itu, daging selundupan berpotensi terkontaminasi sumber penyakit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dr. Ir. Joko Hermanianto, ahli daging dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor, menjelaskan perbedaan daging sapi dan daging babi lewat situs Dinas Peternakan Kabupaten Pamekasan:

1. Warna

Foto: Dinas Peternakan Kabupaten Pamekasan
Daging sapi berwarna merah, berbeda dengan daging babi yang berwarna lebih pucat, mendekati warna daging ayam. Namun, ciri ini sulit dijadikan pegangan karena daging sapi palsu biasanya adalah daging babi yang dilumuri darah sapi. Warna aslinya baru muncul setelah daging direndam air. Selain itu, bagian tertentu daging babi juga memiliki warna yang sangat mirip daging sapi.

2. Serat daging

Foto: Dinas Peternakan Kabupaten Pamekasan
Serat daging sapi tampak kasar, padat, dan garis seratnya terlihat jelas. Sementara itu, serat daging babi sedikit lebih halus, renggang, dan samar. Perbedaan ini semakin jelas ketika daging direnggangkan. Untuk daging babi hutan, seratnya lebih kasar dari daging babi ternak sehingga lebih mirip daging sapi.

3. Lemak

Foto: Dinas Peternakan Kabupaten Pamekasan
Lemak sapi tampak kaku, berbentuk, serta agak kering dan berserat. Berbeda dengan lemak daging babi yang elastis, basah, dan sulit dilepas dari dagingnya. Namun, kita perlu waspada karena pada bagian tertentu seperti ginjal, tampilan lemak babi mirip lemak sapi.

4. Tekstur

Foto: Dinas Peternakan Kabupaten Pamekasan
Daging sapi lebih kaku dan padat dibanding daging babi yang lembek dan mudah diregangkan. Perbedaan ini jelas dan mudah dikenali saat kita memegangnya. Makin sulit dideteksi pada daging celeng atau babi hutan.

5. Aroma

Foto: Thinkstock
Daging sapi anyir darah, sementara daging babi memiliki aroma lemak khas yang kuat, seperti perpaduan amis dan apek. Menurut Joko, aspek inilah yang paling ampuh membedakan daging sapi dan daging babi meski daging sudah dicampur atau dikamuflase warnanya. Sayang, kemampuan mengenali aroma daging memerlukan latihan berulang-ulang karena perbedaannya tak begitu signifikan.
Halaman 2 dari 6
(fit/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads