Chapati dan Naan, Roti Gurih khas India

Ulasan Khusus: Roti

Chapati dan Naan, Roti Gurih khas India

- detikFood
Selasa, 20 Mei 2014 15:28 WIB
Chapati dan Naan, Roti Gurih khas India
Foto: Getty Images
Jakarta - Roti merupakan makanan pokok masyarakat India. Karenanya roti asal India umumnya bercitarasa tawar karena disantap bersama hidangan seperti kari. Kebanyakan roti India berjenis flat bread yang tidak menggunakan ragi.

Diduga pengenalan roti di Indonesia dimulai dari budaya India yang masuk jauh sebelum kedatangan orang Belanda. Sebab kata "roti" dalam bahasa Indonesia berasal dari kata yang sama dalam bahasa Sansekerta. Penyebutan roti India dalam bahasa Hindi juga "roti". Berikut beberapa roti asal India yang terkenal.

Foto: Getty Images

1. Chapati

Foto: Getty Images
Chapati merupakan jenis roti tidak beragi yang disebut juga "roti". Adonan roti ini dibuat dari tepung gandum Atta dan air. Beberapa orang juga menambahkan garam dan minyak ke adonan. Chapati tidak memiliki tekstur serenyah paratha. Ukuran chapati sendiri berbeda-beda dari setiap daerah di India. Biasanya roti ini disajikan dengan makanan utama dan makanan bersaus.

1. Chapati

Foto: Getty Images
Chapati merupakan jenis roti tidak beragi yang disebut juga "roti". Adonan roti ini dibuat dari tepung gandum Atta dan air. Beberapa orang juga menambahkan garam dan minyak ke adonan. Chapati tidak memiliki tekstur serenyah paratha. Ukuran chapati sendiri berbeda-beda dari setiap daerah di India. Biasanya roti ini disajikan dengan makanan utama dan makanan bersaus.

2. Papadum

Foto: Getty Images
Papadum merupakan roti tipis dengan tekstur renyah seperti kerupuk. Papadum dibuat dari tepung lentil hitam, tepung beras, atau tepung kentang yang dicampur air, minyak, dan garam. Adonan kemudian digiling tipis dan dijemur sampai kering seperti kerupuk.
Untuk penyajiannya, papadum bisa digoreng atau dibakar. Roti ini sering dijadikan menu pembuka atau camilan bersama topping seperti bawang bombai cincang, wortel, chutney, atau saus lain.

2. Papadum

Foto: Getty Images
Papadum merupakan roti tipis dengan tekstur renyah seperti kerupuk. Papadum dibuat dari tepung lentil hitam, tepung beras, atau tepung kentang yang dicampur air, minyak, dan garam. Adonan kemudian digiling tipis dan dijemur sampai kering seperti kerupuk.
Untuk penyajiannya, papadum bisa digoreng atau dibakar. Roti ini sering dijadikan menu pembuka atau camilan bersama topping seperti bawang bombai cincang, wortel, chutney, atau saus lain.

3. Naan

Foto: Getty Images
Naan memiliki bentuk pipih dan dimatangkan dengan cara digoreng dengan sedikit minyak atau dipanggang dalam oven. Roti ini mengandung pengembang sehingga saat dipanggang teksturnya menjadi kering, tidak berminyak dan menggembung di beberapa bagian. Citarasa naan yang tawar membuat roti ini dinikmati sebagai makanan utama bersama daging, ayam tandoori, atau kuah kari.

3. Naan

Foto: Getty Images
Naan memiliki bentuk pipih dan dimatangkan dengan cara digoreng dengan sedikit minyak atau dipanggang dalam oven. Roti ini mengandung pengembang sehingga saat dipanggang teksturnya menjadi kering, tidak berminyak dan menggembung di beberapa bagian. Citarasa naan yang tawar membuat roti ini dinikmati sebagai makanan utama bersama daging, ayam tandoori, atau kuah kari.

4. Paratha

Foto: Getty Images
Paratha yang berarti lapisan tepung dalam bahasa Hindi dikenal dengan berbagai nama. Roti canai atau roti maryam adalah sebutan lain untuk paratha. Paratha dibuat dari tepung terigu, minyak atau ghee, telur, dan air sehingga memiliki bentuk berlapis-lapis dan bertekstur renyah.
Dalam pembuatannya, paratha dibentuk bulat dengan dilempar-lemparkan ke udara untuk memasukkan udara dalam roti. Biasanya roti paratha disajikan dengan mentega, acar, yoghurt, atau kari. Sebagian orang juga suka menyantapnya hanya dengan cara digulung lalu dicelup dalam teh.

4. Paratha

Foto: Getty Images
Paratha yang berarti lapisan tepung dalam bahasa Hindi dikenal dengan berbagai nama. Roti canai atau roti maryam adalah sebutan lain untuk paratha. Paratha dibuat dari tepung terigu, minyak atau ghee, telur, dan air sehingga memiliki bentuk berlapis-lapis dan bertekstur renyah.
Dalam pembuatannya, paratha dibentuk bulat dengan dilempar-lemparkan ke udara untuk memasukkan udara dalam roti. Biasanya roti paratha disajikan dengan mentega, acar, yoghurt, atau kari. Sebagian orang juga suka menyantapnya hanya dengan cara digulung lalu dicelup dalam teh.
Halaman 10 dari 10
(fit/odi)

Hide Ads