India adalah produsen mangga terbesar di dunia. Namun, negara ini hanya menyumbang 1% dari perdagangan mangga internasional. Pasalnya, kebanyakan hasil panen mereka konsumsi sendiri.
Musim mangga hanya berlangsung beberapa minggu. Agar mangga bisa dikonsumsi sebanyak mungkin dalam waktu singkat, mangga harus diolah jadi berbagai makanan dan minuman.
Orang India menjadikan buah ini sebagai chutney, salad, kulfi (sejenis es krim), dan lassi (minuman yoghurt). Mangga juga bisa dikeringkan dan dicampurkan ke dalam kari atau dimasukkan ke dalam roti.
Ada ratusan jenis mangga, namun varietas Alphonso yang asli India berbeda. Namanya yang terdengar asing diambil dari nama orang yang mengenalkan buah tersebut ke wilayah Goa, India, yakni Afonso de Albuquerque. Masyarakat setempat mengenalnya sebagai mangga Alphonso.
Buah yang disebut 'Raja Mangga' ini paling enak disantap segar. Aroma manisnya sangat kuat, sedangkan daging buahnya berwarna oranye pekat. Makanya, harganya relatif mahal.
"Mangga Alphonso memiliki kualitas unik. Tanpa serat, sangat manis, serta tebal dagingnya. Mangga lain jarang dimakan begitu saja, tapi menggigit Alphonso segar adalah sebuah kemewahan," kata Monica Bhandari dari Fruity Fresh, importir buah dan sayur dari Inggris.
Kebanyakan mangga dari India tak diekspor karena permintaan dalam negeri sangat tinggi. Dari total impor mangga di Inggris, India hanya menyumbang 8,5%. Itupun jarang dijual di supermarket umum, karena sebagian besar mangga India dikirimkan ke toko-toko India kecil di seluruh Inggris.
"Mangga ini tak cocok dikirim karena mudah bonyok dan harus dimakan segera. Rantai pasokan di banyak supermarket terlalu panjang untuk mengakomodir mangga India," jelas Bhandari kepada BBC (01/05/2014).
Kini, mangga India dilarang diekspor ke Uni Eropa karena ditemukan lalat buah pada pengirimannya tahun 2013. Padahal, mangga Alphonso sedang musim.
Rajesh Pabari, seorang penjaga toko buah di Belgrave, Leicester, Inggris, mengaku bisa menghasilkan 9.000 poundsterling (Rp 176 juta) dari hasil penjualan mangga selama masa panennya, yakni delapan minggu.
Sebelumnya, Amerika Serikat juga melarang impor mangga India, termasuk Alphonso, pada 1989 sampai April 2007. Mangga yang dikirimkan ke AS harus diberi perlakuan khusus untuk mencegah masuknya lalat buah, jamur perusak, dan hama lain yang bisa menyebabkan masalah bagi pertanian Amerika.
Tampaknya orang India harus mencari cara lagi untuk memanfaatkan stok mangga Alphonso yang melimpah.
(fit/odi)