Antara tahun 1997 hingga 2013, lebih dari 50 orang mempunyai lisensi dan menjadi nelayan green sea urchin di Nova Scotia, peningkatan nelayan juga terlihat di daerah seperti Maine dan Boston, Amerika Serikat. Kebanyakan nelayan mempekerjakan kru serta dua penyelam untuk mengambil sea urchin di musim dingin, saat sea urchin sudah dewasa. Per 500 gram sea urchin dihargai $5 (Rp 58.250).
“Mereka menyebutnya Green Gold Rush,” tutur Tye Zinck, salah satu penyelam di Sambro, Nova Scotia. Permintaan telur sea urchin atau uni terus meningkat, walau Jepang menjadi pasar utama, Chef Amerika Serikat mulai membeli sea urchin dan menyajikannya sebagai saus pasta atau bruschetta.
Sayangnya, persediaan sea urchin semakin menurun. Di Nova Scotia, hasil tangkapan anjlok dari sekitar $2,5 juta (Rp 29,1 Milyar) di tahun 1000 menjadi kurang dari $890.000 (Rp 10,3 Miliar) tahun lalu. Di Maine, industri sea urchin bernilai $35 juta (Rp 407 Milyar) tapi saat ini hanya $5 juta (Rp 58 Miliar) per tahun.
Di Amerika Serikat, penurunan sea urchin berasal dari penangkapan berlebihan, tapi di Nova Scotia sea urchin tiba- tiba menghilang dari dasar Samudra Atlantik. Menurut laporan The Atlantic (23/04/2014) rata- rata penyelam bisa mengantongi $6000 atau sekitar Rp 69.900.000 per minggu selama musim dingin. Tapi sepertinya tahun ini mereka hanya mendapatkan kurang dari sepertiga pendapatan tersebut.
Saat mendapatkan sea urchin, mereka tidak bisa langsung dibawa karena dilapisi oleh umput laut. Rumput laut tersebut menjadi pembatas bagian bawah laut dan menghalangi sea urchin mencapai zona pencarian makan.
“Rumput laut selalu bergerak, badai besar bisa memindahkan semua jenis tanaman,” tutur Robert Miller selaku spesialis sea urchin dari Department of Fisheries and Oceans.
Tye tidak sependapat dengan departemen yang menyatakan rumput laut adalah spesies asli Nova Scotia, karena selam bertahun- tahun ia menyelam baru menemukan spesies tersebut pada musim dingin lalu.
Perdagangan sea urchin juga semakin berbahaya untuk para nelayan mengingat mereka harus mencabut rumput laut yang meningkatkan risiko terkena racun dari duri sea urchin. Salah satu nelayan mengakui saat terkena duri dii dagu November lalu, tubuhnya memproduksi lapisan daging di sekitar duri dan berbentuk seperti tumor.
(dni/odi)