Rupanya kebanyakan orang tidak berminat membeli makanan dan minuman dari mini bar hotel. Seperti ditulis CNN (08/04/2014), mini bar hotel kini kurang diminati.
Hilton Hong Kong menyediakan mini bar (kulkas dan minuman beralkohol) pertama di dunia pada 1974. Langkah ini dikabarkan meningkatkan penjualan minuman dalam kamar sebanyak 500%. Pemasukan bersih perusahaan juga naik 5% tahun itu. Setelah itu, mini bar segera menjadi standar hotel.
Namun, Hilton baru-baru ini mulai menarik minuman dari mini bar dan membiarkan kulkas di kamar hotel kosong untuk diisi sendiri oleh para tamu. Pelan-pelan, raksasa hotel lain seperti Grand Hyatt, Starwood, dan Marriott juga menghapus mini bar dari beberapa propertinya.
Survei TripAdvisor baru-baru ini menunjukkan bahwa mini bar merupakan fasilitas hotel yang paling tidak populer. Hanya 21% responden yang memilihnya, jauh lebih rendah dibanding 89% responden yang menginginkan koneksi nirkabel gratis.
PKF Hospitality Research menemukan bahwa di Amerika Serikat, pendapatan dari mini bar yang hanya 1% dari total pemasukan hotel, turun 28% dari 2007-2012.
Robert Mandelbaum, direktur layanan riset informasi PKF, berpendapat bahwa kini ada 'Fenomena Starbucks'. Karena generasi milenium kini lebih senang bersosialisasi di lobi hotel daripada di kamar saja, hotel beradaptasi dengan menyediakan gerai makanan kasual mirip minimarket yang menyajikan makanan siap santap.
Wakil Presiden Operasi ONYX Hospitality Group Thailand Simon Dell justru menganggap menghilangkan mini bar dapat menghemat pengeluaran. Ia menyarankan hotel untuk fokus pada kebutuhan yang diprioritaskan tamu, seperti akses internet.
"Jika kita meniadakan mini bar, kita mengurangi cukup banyak pekerjaan housekeeper setiap hari. Waktu dan tenaga kerja bisa dipangkas, uangpun bisa dihemat, sehingga berpengaruh pada harga kamar keseluruhan," jelas Dell.
Sementara itu, Direktur Operasi Area Hong Kong Hotels & China Projects Swire Hotels, Dea Winter mengatakan bahwa tamu lebih suka mini bar gratis yang sudah termasuk dalam tarif kamar. Salah satu properti Swire Hotel di Hong Kong, Upper House, menyediakan bir, soda, jus, air kelapa, dan camilan gratis. Adapula kulkas wine terpisah yang dikenakan biaya.
Bagi Chum Roa, manajer hotel Ovolo Hotel Aberdeen Hong Kong, memasukkan mini bar ke dalam tarif hotel dapat mencegah keributan dengan para tamu. "Jika pelanggan bersikeras mereka tak mengambil apa-apa, hotel seringkali menanggung biayanya demi menjaga hubungan dengan tamu," ujarnya.
Roa berpendapat, pesaing mini bar bukanlah hotel di sekitarnya, melainkan toko 24 jam di mana tamu bisa memperoleh berbagai barang yang dibutuhkannya hanya dengan berjalan sedikit dari hotel.
"Kenyamanan bisa meneguk minuman dingin di kamar rasanya tak cukup jika tamu harus membayar tiga kali lipat," kata Roa.
(fit/odi)