Tumbuhan laut ini memang tumbuh subur di Okinawa berasama dengan ganggang laut. Bentuknya mirip rencengan anggur dalam bentuk mini. Karenanya selain disebut sebagai kaviar hijau juga dijuluki 'sea grape' alias anggur hijau.
Dalam untaian batang kecil terdapat buah sebesar lada mungil bening. Baik batang dan buah mungil ini berwarna hijau lumut. Dalam nama latin dikenal sebagai Caulerpa lentillifera. Jika dikunyah bola-bola mungilnya akan meletus di mulut memberi sensasi unik dengan rasa gurih renyah.
Umumnya umi budo disajikan bersama sushi atau sebagai topping salad yang memakai seafood atau ikan segar. Juga topping nasi atau aneka sajian mie. Selain itu umi budo lazim disajikan bersama shoyu, wasabi dan ponzu. Saus pencelup ini akan memberi aksen rasa lebih kuat pada umi budo.
Di Okinawa, kaviar hijau ini mudah ditemui di restoran dan disajikan segar. Kalau ingin sensasu berbeda bisa mencicipi es krim umo budo. Kandungan kalorinya yang rendah dan mineralnya yang tinggi membuat umi budo kini menjadi salah satu makanan sehat. Karenanya disebut juga sebagai rumput laut panjang umur.
Kini umi budo juga mulai dikembangkan di Australia. Tanaman laut ini perlu kondisi air laut dalam yang bersih untuk berkembangbiak. Untuk menikmatinya juga tak harus ke Okinawa atau kota-kota di Jepang. Banyak restoran Jepang di dunia menyediakan kaviar hijau ini sebagai pelengkap sajian yang populer.
Jika membeli umi budo dalam keadaan segar, sebelum dikonsumsi, cucilah dengan air bersih agar air laut larut. Rendam sebentar dalam air masak bersuhu ruangan lalu tiriskan. Sebaiknya jangan menyimpan umi budo dalam lemari es.
(dni/odi)