'No Kill Caviar' Solusi Atasi Kelangkaan Ikan Sturgeon Penghasil Caviar

'No Kill Caviar' Solusi Atasi Kelangkaan Ikan Sturgeon Penghasil Caviar

- detikFood
Selasa, 01 Apr 2014 11:46 WIB
Foto: NPR
Jakarta - Caviar atau telur ikan sturgeon merupakan makanan mahal di dunia. Makin banyak ikan sturgeon mati untuk memenuhi permintaan yang makin tinggi. Seorang peneliti mengembangkan teknik untuk mengumpulkan caviar tanpa membunuh ikan.

Seorang ilmuwan asal Jerman Angela Köhler menghabiskan sembilan tahun mengembangkan sistem produktif baru yaitu 'No Kill Caviar' atau 'Cruelty-free caviar'. Langkah ini bisa menurunkan permintaan caviar pasar gelap dan menyelamatkan sturgeon yang hampir punah karena selalu diburu telurnya.

Metode baru termasuk melihat telur dengan ultrasound ini dipraktekan di peternakan kecil di Loxstedt, Jerman bernama Vivace GmbH. Jika telur siap, protein di dalamnya akan memberi sinyal beberapa hari sebelum telur bisa dipanen. Persalinan induksi ini melepaskan telur dari kantung membran dalam rongga perut. Pada tahap itu, telur bisa dikeluarkan dari perut dengan pijatan halus.

Angela menyatakan proses ini bisa diulangi setiap 15 bulan selama masa hidup sturgeon yang bisa mencapai puluhan tahun. Metode ini dipertimbangkan sebagai kemajuan dari produksi 'C-section caviar' yang membuat sedikit sayatan pada ikan betina untuk mengeluarkan telur. Hal ini bisa memicu infeksi fatal dan bisa melukai rahim ikan.

“Metode Vivace bisa membuat produksi caviar lebih masuk akal dalam hal finansial. Sangat tidak masuk akal untuk mengambil ikan yang membutuhkan tujuh hingga delapan tahun untuk tumbuh, lalu saat mereka menghasilkan telur pertama, ikan akan dibunuh,” tutur Angela kepada The Salt (01/03/2014).

Peternakan The Vivace memproduksi hanya 1.100 pound (499 kg) tahun lalu, jika permintaan meningkat hasilnya akan mencapai 9.072 kg per tahun. Tapi saat banyak peternakan mulai mengadopsi metodenya, usaha produksi caviar sebenarnya cukup murah. Hal ini memicu penurunan harga caviar yang bisa memangkas pasar ilegal caviar sturgeon liar.

Wesley Holton, the executive chef Rose. Rabbit. Lie. di Las Vegas adalah salah satu chef yang menggunakan produk tersebut. Ia menyatakan rasa caviar Vivace seperti caviar tradisional, tapi lebih tahan panas. Caviar tradisional dari Acipenser baerii, sturgeon Siberia dan Vivace mempunyai rasa creamy dan asin. Sementara versi Vivace, mempunyai tekstur lebih renyah.

Untuk saat ini, 30 gram Vivace dihargai $125 - $135 (Rp 1.409.375 – 1.522.125), dibandingkan 30 gram caviar tradisional $105 (Rp 1.183.875) untuk spesies yang sama. Selain itu, Vivace “Golden Caviar” yang diambil dari ikan albino dihargai $800 (Rp 9.020.000).

(dni/odi)

Hide Ads