Benarkah Perisa Raspberry dan Vanili Berasal dari Kelenjar Dubur Berang-Berang?

Benarkah Perisa Raspberry dan Vanili Berasal dari Kelenjar Dubur Berang-Berang?

- detikFood
Jumat, 28 Mar 2014 10:24 WIB
Foto: Thinkstock
Jakarta - Beberapa tahun lalu, chef selebriti Jamie Oliver mengungkapkan perisa raspberry, strawberry, dan vanilla berasal dari sumber yang tak terduga. Ia pun menyatakan bahwa produk sirop strawberry dan es krim vanilla murah berasal dari ekstrak kelenjar dubur berang-berang!

Seorang flavor chemist Gary Reineccius dari University of Minnesota mengatakan tidak semuanya benar. Sekitar 10 tahun lalu, ilmuwan mengatakan mereka mengekstraksi kandungan tambahan dari kelenjar dubur berang-berang untuk menciptakan rasa strawberry dan raspberry, atau meningkatkan rasa vanilla. Tapi, sebenarnya ekstrak yang mempunyai nama resmi castoreum berasal dari organ bernama castor sac.

Saat ini, Food and Drug Administration menyatakan castoreum tersebut sebagai perisa alami yang aman untuk dikonsumsi. Bahkan ada schnapps Swedia yang mempunyai nama baverhojt karena ditambahkan ekstrat tersebut. Tapi, kesempatan untuk menikmati makanan dengan perisa tersebut kini sangatlah jarang karena harganya mahal. Karenanya banyak perusahaan mulai berhenti memakainya.

"Dalam industri rasa, Anda memerlukan ribuan material. Tidak semudah mengembang biakkan berang-berang untuk dimanfaatkan ekstraknya. Saat ini populasi binatang tersebut tidak banyak sehingga produk ini sangat mahal dan tak terlalu populer," tambahnya.

Menurut edisi kelima Fenaroli' Handbook of Flavor, tahun 2004 industri makanan hanya menggunakan 136 kg ekstrak berang-berang. Jauh lebih sedikit pemakaiannya dari ekstrak vanili. Pada tahun 2011, the Vegetarian Resource Group meminta lima perusahaan yang membuat perisa vanili untuk menghentikan penggunaan ekstrak berang-berang. Semua perusahaan menolak permintaan tersebut.

"Jika perusahaan bisa menemukan bahan lain untuk menggantikan rasa vanilla atau membuat rasa strawberry, mereka akan menggunakannya. Sebenarnya tidak sulit untuk membuat rasa strawberry umum yang bisa Anda kenali hanya dengan dua kandungan saja," ujar Gary.

Walau terdengar menjijikkan, mengapa ilmuwan rasa memilih ekstrak berang-berang? Joanne Crawford selaku ahli ekologi menyatakan aroma dari bagian tubuh berang-berang tersebut sebenarnya sangat wangi. Berbeda dengan anjing, aroma ekstrak berang-berang banyak digunakan sebagai campuran parfum selama ratusan tahun mulai dari Chanel hingga Shalimar.

“Aroma berang-berang mengandung ratusan kandunga. Beberapa di antaranya mempunyai aroma seperti madu hingga raspberry. Aroma buah- buahan tersebut kemungkinan berasal dari konsumsi batang dan daun.” tutur Joanne kepada NatGeo (28/03/2014).

(fit/odi)

Hide Ads