Di Eropa hingga abad ke 18 banyak resep hidangan yang dibuat berdasarkan teori dari seorang dokter Romawi kuno bernama Galen. Ia menyatakan makanan yang dianggap afrodisiak adalah hidangan yang hangat, lembap, dan berangin. Makanan yang hangat dikatakan bisa memicu ereksi pada pria.
Dilansir dalam Web MD (25/02/2014) tidak hanya dari kandungan nutrisi suatu makanan, Galen juga mempunyai teori bentuk makanan tertentu dipercaya bisa memicu gairah seks dan kesuburan. Konsumsi akar mandrake dipercaya bisa menyembuhkan wanita dari masalah kesuburan karena bentuknya yang menyerupai paha wanita.
Beberapa makanan afrodisiak hanya didasari oleh mitologi dan dihubungkan dengan dewi cinta, Aphrodite. Salah satu hewan yang dikaitkan dengan Aphrodite adalah burung pipit yang menjadi lambang dewi cinta. Burung ini digenggam oleh sang dewi, karena itu banyak masyarakat mengonsumsi burung pipit, khususnya bagian otak.
Menurut alternet.org (25/02/2014) banyak pula yang percaya makanan langka dan eksotik bisa memberikan efek meningkatkan gairah seksual. Contohnya pemimpin suku Aztec, Montezuma percaya cokelat adalah bahan makanan afrodisiak dan secara rutin meneguknya sebelum datang ke kamar para selir. Rumor khasiat ini menjadikan cokelat terkenal di Eropa setelah dibawa oleh Christopher Colombus.
Selama pemerintahan Charles I, saat nasi masih menjadi sajian mewah di Eropa, Cassanova bersumpah racikan nasi yang dimasak dengan susu dan diberi kayu manis bisa meningkatkan gairah seksualnya. Umbi seperti kentang dan ubi jalar juga dipercaya bisa memicu gairah seks saat masih menjadi makanan langka yang berasal dar Amerika Serikat.
Tidak terbatas buah dan sayuran, masyarakat Romawi kuno percaya bunga juga baik dikonsumsi sebelum bercinta. Pliny the Elder merekomendasi biji bulbous orchid sebagai afrodisiak dan di kepulauan Inggris anggrek wake robin yang banyak digunakan untuk mengentalkan puding juga dikenal dengan manfaatnya sebagai afrodisiak.
Setelah itu banyak masyarakat Eropa yang percaya vanilla sebagai afrodisiak, banyak catatan yang menyatakan vanilla bisa mengubah pria biasa menjadi kekasih yang luar biasa. Hal ini yang membuat Elizabeth I menjadi penggemar vanilla pudding.
(dni/odi)