Akebia adalah tanaman berbunga yang banyak tersebar di Asia Timur. Akebia memiliki 5 spesies berbeda seperti diantaranya akebia trifoliata dan akebia quinata. Kedua jenis akebia ini sama-sama berasal dari Jepang, China dan Korea.
Namun jika akebia trifoliata disebut akebia berdaun tiga, maka Akebia quinata disebut akebia berdaun lima. Akebia quinata adalah jenis akebia yang paling terkenal dan mendapat julukan anggur cokelat.
Akebia quinata memiliki buah berbentuk oval panjang. Warna buah tergantung varietasnya, ada yang ungu dan ada yang putih. Daging buahnya berwarna putih transparan dipenuhi biji-biji hitam.
Tekstur daging buah lembut seperti leci dengan citarasa rasa manis. Sedangkan kulit buah rasanya pahit. Aroma dari bunga akebia quinata tak kalah unik, wanginya persis seperti cokelat!
Karena aman dikonsumsi, akebia dapat diolah menjadi berbagai penganan mulai dari kulit hingga bijinya. Jepang memiliki bebagai variasi menu yang dapat dibuat dari akebia, seperti selada, dicampur acar timun, ditambah miso, ditumis, digoreng hingga dijadikan tempura!
Daun dari akebia juga bisa digunakan sebagai pengganti daun teh. Selain dimasak dan diminum, ternyata biji akebia dapat menghasilkan minyak dan digunakan sebagai obat herbal.
Penelitian telah menujukkan akebia memiliki sifat antiseptik dan diuretik. Namun sayangnya di Selandia Baru dan beberapa wilayah timur Amerika Serikat, akebia dianggap hama yang merusak.
Masyarakat di prefektur Yamagata, Jepang percaya bahwa roh dari nenek moyang mereka kembali ke dunia di hari obon dengan mengunakan kapal yang dibuat dari akebia. Karenanya buah akebia disediakan di altar keluarga Buddha.
Bunga akebia mulai tumbuh di pertengahan musim semi. Sedangkan buahnya hanya muncul selama dua minggu di awal musim gugur. Jadi matangnya buah akebia menjadi penanda musim gugur telah dimulai.
(odi/odi)