Di Prancis Burger Mulai Menggeser Kepopuleran Baguette

Di Prancis Burger Mulai Menggeser Kepopuleran Baguette

- detikFood
Kamis, 13 Feb 2014 06:12 WIB
Foto: Thinkstock
Jakarta -

Baguette, roti khas negara Prancis jadi makanan sehari-hari. Tetapi,menurut penelitian konsumsi baquette mulai digeser oleh burger. Makanan khas Amerika ini memakai roti bun yang lebih empuk dan disukai anak muda.

Seperti yang dilansir CNN (12/02/2014), penelitian ini juga mengutip penjualan burger pada tahun 2013 yang naik dari hanya satu menjadi sembilan pada tahun 2000.

Selain itu, tiga perempat dari restoran tradisional di Prancis sekarang mencantumkan "le burger" pada menu mereka. Dalam banyak kasus, penjualan burger lebih banyak dari pada makanan tradisional seperti steak frites. Konsumsi baguette juga nampaknya mulai menurun.

Prancis adalah pasar terbesar kedua Mc Donald's, setelah Amerika Serikat. Pada tahun 2012, penjualan makanan cepat saji di Prancis menyumbang sekitar 54 persen dari pasar restoran untuk pertama kalinya.

Natasha Edwards, salah satu warga di ibukota Prancis selama 20 tahun, selalu mencari hidangan burger saat makan siang, dan menikmatinya dengan satu atau dua botol Bordeaux. "Burger ini dapat dikatakan sebagai "Young Parisian Hipster" dan harga yang ditawarkan berbeda dengan Mc Donald's lainnya," tutur Edwards.

Edward mengutip, restoran Paris New York Hamburger membanderol burger dengan harga €11,40 atau sekitar Rp. 187.000. Burger ini dibuat dari daging sapi langka.

Sebuah pencarian lainnya, seperti Restoran Big Fernand ini menyajikan sekitar 3.840 kombinasi hamburger dengan pilihan seperti, Charolais atau daging sapi Normandia, seharga $18 atau sekitar Rp. 217.500.

Di tempat lain, isian dalam lima burger di La Maison Mère itu dijual hingga $ 27 atau sekitar Rp. 326.000 dan diisi dengan sepotong ikan cod yang dilapisi tepung roti dan Black Angus steak.

"Paris telah resmi menjadi penggila burger",seperti dilansir oleh Time Out. Makan siang singkat menjadi alasan banyak dari warga Prancis mengonsumsi burger. Namun, Edwards juga menyatakan bahwa daya tarik ini merupakan efek dari gaya hidup orang Amerika.

(odi/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads