Contohnya adalah dumpling yang merupakan lambang kekayaan. Untuk mengonsumsi dan menyajikan dumpling saat tahun baru Cina ternyata ada tata caranya.
Sejak dibuat 1.800 tahun lalu, dumpling menjadi salah satu makanan tradisional Cina yang sangat populer, terutama di Cina bagian utara. Dumpling biasanya diisi dengan daging cincang dan sayuran yang telah dicincang halus. Isian tersebut kemudian dibungkus dengan adonan kulit pangsit yang tipis dan elastis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Legenda mengatakan semakin banyak dumpling yang dimakan saat perayaan tahun baru, semakin banyak pula uang yang akan didapatkan. Karena dumpling dikenal luas sebagai makanan tradisonal China, hampir tiap orang China bisa membuat dumpling sendiri.
Caranya, tepung terigu, tepung kanji, dan air diaduk menjadi satu hingga kalis. Kemudian bentuk adonan menjadi bola-bola dan ditipiskan. Lalu diberi isian di dalamnya. Setelah itu, adonan dibentuk pinggirnya seperti bentuk pastel dan dimatangkan sesuai selera.
Beberapa orang China akan menaruh benang putih di dalam dumpling. Orang yang memakan dumpling ini diharapkan akan panjang umur. Ada pula yang meletakkan koin tembaga agar orang yang memakannya diharapkan menjadi kaya dan makmur.
Saat imlek, masyarakat China tidak mengonsumsi dumpling bersama sauerkraut (acar kubis) karena melambangkan masa depan yang miskin dan sulit. Mereka biasanya mengonsumsi dumpling dengan kubis dan lobak agar suasana hati di tahun baru menjadi baik.
Untuk menyajikan dumpling sebaiknya susun dalam bentuk satu garis dan hindari menyusunnya dalam bentuk lingkaran. Bentuk melingkar digambarkan akan membuat kehidupan seseorang berputar di situ-situ saja dan tidak beranjak kemana-mana.
(fit/odi)