Rupanya tak semua chef senang dengan peraturan baru ini. Pasalnya, penggunaan sarung tangan bisa menghambat proses kerja mereka.
Seperti diberitakan LA Times (16/01/2014), peraturan baru ini akan berlaku selama enam bulan ke depan. Ini berarti para chef harus menggunakan sarung tangan saat membuat sushi atau roti, menyusun makanan di atas piring, atau bahkan menyentuh buah dan sayur segar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi hal ini, chef Neal Fraser mengaku keberatan. “Peraturan ini bisa membahayakan. Saat menggunakan sarung tangan, ada kemungkinan para pegawai tidak mencuci tangan mereka. Lagipula sarung tangan tidak ramah lingkungan.”
Sementara itu, Niki Nakayama selaku chef sushi mengatakan dirinya tidak masalah menggunakan sarung tangan selama membuat sushi. Tetapi hal tersebut sangat sulit dilakukan.
“Pertama, beras sushi tentu akan menempel di sarung tangan. Kedua, Anda tidak dapat merasakan tekanan yang pas saat menggulung sushi. Tampilan sushi juga bisa jadi berantakan karena hal ini,” jelas Nakayama.
Seorang chef di Cooks County, Roxana Jullapat juga menanyakan jaminan keamanan pangan saat menggunakan sarung tangan. “Siapa bilang sarung tangan tidak dapat menyebabkan kontaminasi silang atau tidak bisa kotor? Kuman juga bisa berkembang di daerah hangat dan lembab.”
Rupanya California bukan satu-satunya negara bagian Amerika Serikat yang menerapkan peraturan ini. “Negara bagian lain juga memiliki peraturan serupa dan banyak yang sudah menerapkannya,” ujar juru bicara Asosiasi Restoran di California, Angelica Pappas.
Bagi chef yang keberatan dengan peraturan penggunaan sarung tangan bisa mengajukan pengecualian untuk restoran mereka. Namun belum ada konfirmasi dari Departemen Kesehatan wilayah Los Angeles mengenai hal ini.
(odi/odi)