Meski Sudah Lama Dikonsumsi, Lima Makanan Ini Tidak Ramah Lingkungan

Meski Sudah Lama Dikonsumsi, Lima Makanan Ini Tidak Ramah Lingkungan

- detikFood
Rabu, 15 Jan 2014 15:05 WIB
Meski Sudah Lama Dikonsumsi, Lima Makanan Ini Tidak Ramah Lingkungan
Foto: Thinkstock
Jakarta - Apa yang kita makan hari ini tidak hanya berpengaruh pada kesehatan tubuh, tapi juga lingkungan. Walaupun sudah umum dilakukan, proses pembuatan beberapa bahan makan ini bisa berujung pada kerusakan lingkungan.

Kerusakan lingkungan bisa bervariasi mulai dari penurunan populasi hewan dan tumbuhan hingga jejak karbon dari pengolahan makanan yang memicu pemanasan global. Dilansir oleh Sierra Club (15/01/2013) berikut ini adalah makanan yang tidak ramah lingkungan.

1. Blue fin tuna

Foto: Thinkstock
Jenis tuna ini menjadi topping tradisional sushi Jepang, tapi konsumsi yang semakin meningkat memicu penangkapan berlebihan. "Menghentikan konsumsi blue fin tuna memang sulit karena banyaknya permintaan dari sushi bar kelas atas. Tapi, jumlahnya saat ini menurun drastis," tutur Carl Safina selaku pendiri Blue Ocean Institute. Karena usia blue fin tuna cukup panjang, populasinya tidak bisa bertahan dengan penangkapan yang berlebih.

2. Kopi

Foto: Thinkstock
Menurut Stephen Madigosky selaku profesor ilmu lingkungan Widener University, banyak penanaman kopi menggunakan pestisida, penyubur, fungisida, dan herbisida."Hutan hujan yang secara biologis kaya banyak ditebang untuk ladang kopi yang merugikan spesies hewan tropis, terutama burung yang bermigrasi," tambah Stephen. Marc Lash selaku juru bicara FrontStreet Facility Solutions menekankan segelas kopi hitam di Starbucks mempunyai jejak karbon 30 gram, sementara caramel latte venti memiliki 420 gram jejak karbon.

3. Burger

Foto: Thinkstock
Peternakan sapi seringkali dibuat dengan memangkas hutan tropis. "Diperlukan 10-14 pakan grain untuk menambah 453 gram daging dalam sapi, setelah itu daging perlu didinginkan untuk menjaga kualitasnya.Hal tersebut memerlukan banyak energi," tutur Logan Strenchock dari Central European University's. Untuk daging yang lebih ramah lingkungan, disarankan mengkonsumsi sapi dengan pakan rumput.

4. Minyak kelapa sawit

Foto: Thinkstock
Minyak kelapa sawit adalah penyebab terbesar kerusakan hutan hujan. Menurut Rainforest Action Network, konsumsi minyak kelapa sawit di Amerika Serikat meninggkat 500 persen selama 10 tahun terakhir dan banyak digunakan dalam makanan kemasan. Karena hanya bisa ditumbuhkan di daerah tropis, hutan hujan di Indonesia dan Malaysia dipangkas untuk membangung ladang kelapa sawit. Hal ini berujung pada kelangkaan spesies orang utan.
Halaman 2 dari 5
(dni/odi)

Hide Ads