Kombucha berwarna cokelat seperti teh biasa. Namun, minuman ini diletakkan di botol kaca besar berpenutup kain. Di permukaan tehnya terdapat lempengan kenyal berwarna putih. Inilah kultur kombucha yang terdiri dari bakteri dan ragi.
Kultur tersebut memfermentasi teh hitam, sehingga kombucha memiliki gelembung-gelembung seperti soda. Selain teh hitam, teh hijau, teh putih, dan teh oolong juga bisa digunakan. Penggunaan teh tersebut juga menentukan kekuatan rasanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski tak enak, kombucha disebut-sebut memiliki berbagai khasiat kesehatan. Minuman ini diyakini bisa membuang racun dari tubuh, menguatkan sistem kekebalan tubuh, menyehatkan pencernaan dan fungsi hati, serta memperlambat proses penuaan.
Konon, kombucha juga bisa mengatasi kebotakan, insomnia, gangguan usus, rematik, dan sindrom kelelahan kronis. Bahkan, seperti dilansir The Daily Meal (13/11/13), kombucha juga bisa menyembuhkan AIDS dan kanker!
Namun, khasiat tersebut belum terbukti secara ilmiah. Malah, ada beberapa efek merugikan yang dilaporkan seperti perut perih, infeksi, dan alergi. Hal ini mungkin terjadi karena pembuatan kombucha rumahan yang tak steril sehingga terjadi kontaminasi.
Menurut Brent A. Bauer, M.D. dari Mayo Clinic, penggunaan panci keramik untuk membuat kombucha juga bisa menyebabkan keracunan lead. Pasalnya, zat asam dalam teh bisa melunturkan lead dari lapisan keramik.
(fit/odi)