Bahan utama pembuatan pasta kering adalah gandum durum dan air, biasanya tanpa pengawet maupun pewarna buatan. Gandum jenis ini merupakan yang terbaik dibanding gandum keras lainnya. Kandungan gizinyapun paling kaya.
Dikutip dari situs Mitside Group, pasta yang terbuat dari gandum durum jadi enak, harum, dan berwarna kuning emas. Saat dimasak, pasta berbahan gandum durumpun tak berubah bentuknya, tetap padat, serta terjaga gizinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahap pertama produksi, semolina masuk ke mesin pengaduk dan dicampur air hingga membentuk adonan. Untuk pasta tertentu seperti lasagna dan tricolore (pasta hijau, kuning, oranye), bahan-bahan tambahan seperti telur, tomat, atau bayam kering dicampurkan di tahap ini.
Setelah itu, adonan diuleni di mesin kedap udara hingga mencapai konsistensi yang pas. Barulah adonan dicetak dan dipotong dengan berbagai cetakan logam, tergantung bentuk yang diinginkan.
Pasta kemudian melewati proses pasteurisasi dengan suhu 80-90 C agar steril. Di suhu tersebut, macam-macam kuman seperti salmonella dimusnahkan. Setelah itu, pasta melalui mesin pengering otomatis yang mengedarkan udara panas dan lembap di mana pasta mengering perlahan selama beberapa jam, tergantung bentuk dan ketebalannya.
Pasta yang sudah kering masuk ke mesin pengemas otomatis untuk ditimbang dan dikemas dalam kantung plastik atau boks. Keseluruhan proses, dari mencampur bahan mentah hingga mengemas produk akhirnya, dikerjakan oleh mesin. Waktu produksi yang diperlukan sekitar 6-24 jam, tergantung bentuk pastanya.
Masa simpan pasta kering jauh lebih lama dibanding yang tercantum di kemasannya, yakni dua tahun, asalkan disimpan di tempat yang kering dan sejuk.
(fit/odi)