Tak ketinggalan, Starbucks juga mengeluarkan Pumpkin Spice Latte. Namun kehadiran minuman hangat ini langsung mendapat protes keras para vegan, karena mereka mengaku tidak tahu ada kandungan susu sapi dalam Pumpkin Spice Latte.
Pumpkin Spice Latte merupakan minuman hangat Starbucks yang paling populer saat musim gugur tiba. Banyak orang tertarik mencobanya, termasuk para vegan. Mereka mengira Pumpkin Spice Latte bisa mereka konsumsi karena terbuat dari labu kuning dan kayumanis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah seorang vegan asal Michigan, Brent Caldwell, melancarkan aksi protes online kepada Howard Schultz selaku CEO Starbucks. Caldwell menekankan bahwa produk minuman Starbucks lainnya bisa dibuat versi vegan-nya, tetapi Pumpkin Spice Latte tidak bisa.
Caldwell juga khawatir bahwa pengidap alergi laktosa bisa saja meminum Pumpkin Spice Latte karena mereka tidak tahu ada kandungan susu sapi di dalamnya. Setelah berdiskusi dengan beberapa rekannya, Caldwell membuat petisi online yang bertujuan agar pihak Starbucks mau menghapus kandungan susu sapi dalam Pumpkin Spice Latte. Dengan begitu, para vegan dan pengidap alergi laktosa bisa ikut menikmati minuman ini.
Hingga saat ini, petisi yang dibuat Caldwell dalam situs www.change.org sudah didukung lebih dari 3.000 orang di seluruh dunia.
Sementara itu, pihak Starbucks mengakui bahwa Pumpkin Spice Latte memang mengandung susu sapi. Salah seorang juru bicara perusahaan juga menginformasikan adanya produk alternatif, yaitu kopi instan Starbucks VIA Pumpkin Spice yang bisa diseduh dengan susu kedelai.
(fit/odi)