Karena unsur praktisnya, makanan kaleng begitu dekat dengan keseharian masyarakat. Mudah didapat, harganya ekonomis dan mudah diolah. Di luar itu, makanan kaleng juga banyak diprotes karena kemasan yang tak ramah lingkungan, juga bahan pengawet yang digunakan, serta nilai nutrisi yang berkurang.
Hal inipun dirasakan seniman dan desainer bernama Chris Godfrey. Pria asal Inggris ini menganggap jika konsumsi makanan kaleng merefleksikan perilaku konsumerisme. Iapun membuat 12 jenis makanan yang biasa dihidangkan di restoran mewah, namun dikemas dalam satu kaleng sekaligus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada juga jenis hidangan pear ginger juice, crack pie with ice cream, juga French canele dengan hazelnut latte. Semuanya berupa makanan bertekstur halus dan kenyal karena penambahan gelatin dan dimuat dalam satu kaleng saja. Untuk membuat tiap layernya, Godfrey membutuhkan waktu 1 jam.
Proyek ini sebenarnya merupakan bagian dari disertasinya mengenai konsumerisme di Kingston University. "Saya mencoba menyuarakan soal konsumerisme. Makanannya sendiri menggambarkan jika - saya bukan Heston Blumenthal!", ungkap Godfrey dalam Mail Online (09/08/2013).
(flo/odi)