Bertepatan dengan musim durian, sekelompok peneliti dari National University of Singapore’s Food Science and Technology Programme mengumumkan bahwa mereka telah berhasil mengembangkan produk wine durian. Wine ini tercipta dari buah pikiran Christine Lee and Fransisca Taniasuri, didampingi oleh Assistant Professor Liu Shao Quan.
“Bagi para pecinta durian, produk ini sangat menarik dicicipi karena mereka sudah akrab dengan rasa durian. Tapi, bagi yang tidak menyukai durian, setelah proses fermentasi bau khas durian tidak terlalu menyengat, jadi mereka pasti berani untuk mencoba,” tutur Fransisca Taniasuri kepada Reuters (24/07/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Campuran elemen alkohol dan durian sempat diragukan. Beberapa kasus yang sebelumnya terjadi, menimbulkan anggapan bahwa durian yang dikonsumsi bersama alkohol bisa menyebabkan serangan jantung yang berakibat fatal.
“Studi terbaru menunjukkan bahwa kandungan sulfur dalam durian yang ternyata memicu peristiwa fatal tersebut. Sebenarnya setelah fermentasi, kandungan sulfur dikurangi secara signifikan, karena itu tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” tutur Liu Shaoquan selaku assistant professor di NUS Food Science and Technology Programme kepada Channel NewsAsia (24/07/2013).
Menurut studi Swiss Society of Food Science and Technology tahun 2007, terlepas dari kandungan kalorinya yang tinggi, durian yang sudah matang mengandung antioksidan dua kali lebih banyak dari jambu atau mangga. Selain itu, The British Library juga menyatakan durian kaya vitamin B, C, E, dan zat besi.
(dyh/odi)