Berdasarkan berita yang dilansir Huffington Post (02/04/13), inilah tujuh profesi di industri pangan Amerika Serikat yang mendapat gaji paling kecil. Angka berikut merupakan jumlah dalam setahun, belum termasuk pajak:
1. Pekerja food preparation dan penyaji makanan ($18.720 = Rp 182,5 juta)
2. Juru masak di restoran cepat saji ($18.780 = Rp 183 juta)
3. Pencuci piring ($18.930 = Rp 184,5 juta)
4. Penjaga kafetaria, konter makanan, dan kedai kopi ($19.430 = Rp 189,4 juta)
5. Host dan hostess di restoran, lounge, dan kedai kopi ($19.570 = Rp 190,7 juta)
6. Asisten kafetaria dan bartender ($19.690 = Rp 192 juta)
7. Pekerja dan buruh perkebunan ($19.990 = Rp 195 juta)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Industri restoran juga paling banyak mempekerjakan karyawan dengan upah minimum. Padahal, pada 1960-1970-an, pekerja industri restoran digaji sama baiknya dengan pekerja pabrik. Namun, sejak 3-4 tahun terakhir, pekerja industri makanan berada di tingkat terendah dalam hal pendapatan.
Jayaraman berpendapat bahwa hal ini terjadi sejak National Restaurant Association melobi agar upah minimum tetap rendah. Selama 22 tahun terakhir, upah minimum untuk pekerja yang diberi tip tak berubah dari angka $2,13 (Rp 21.000) per jam. Untuk karyawan yang tak diberi tip, upah minimumnya $7,25 (Rp 71.000) per jam.
"Alasannya karena margin keuntungannya sangat rendah. Padahal, tak perlu membayar karyawan Anda dengan upah yang sangat rendah agar bisa untung," tegas Jayaraman.
Berdasarkan perhitungan ROC United, margin keuntungan industri restoran sekitar 4-5%. Angka ini jauh lebih besar dibanding keuntungan perusahaan lain seperti Walmart yang hanya 1%.
Upah rendah menyebabkan pekerja restoran berisiko 3-4 kali lipat hidup dalam kemiskinan. Mereka juga dua kali lipat cenderung meminta bantuan pemerintah dibanding penduduk biasa.
Apalagi, pekerja (terutama yang dibayar per jam atau per hari) seringkali tak berani cuti ketika mereka sakit. "Akibatnya, orang-orang yang mengalami flu tetap bekerja. Ini adalah krisis kesehatan masyarakat," ujar Jayaraman.
Jayaraman merupakan salah satu pendukung Fair Minimum Wage Act of 2013. Inilah gerakan menuntut kenaikan upah minimum federal menjadi $10,10 (Rp 98.500) per jam dan penyesuaian upah setelah inflasi. Menurut wanita ini, perubahan tersebut akan berdampak pada perubahan nyata bagi orang-orang yang paling membutuhkan.
November tahun lalu, pekerja restoran cepat saji di New York City, AS, turun ke jalan memprotes upah yang tidak layak . Berdasarkan survei American Culinary Federation, chef juga mendapat gaji lebih rendah dibanding pekerjaan di bidang lain, terutama chef perempuan.
(fit/odi)