Keunikan soto Kudus ini memang dalam penyajiannya. Seporsinya disajikan di dalam mangkuk porselen mungil. Isiannya berjejalan, dari nasi, suwiran daging ayam, tauge, dan kaldu panas. Bisa dipesan soto langsung dicampur nasi atau soto dan nasinya dipisah.
Soto Kudus biasanya menggunakan dua jenis daging, yaitu daging ayam dan juga kerbau. Daging sapi tak umum digunakan, karena dulu hewan ini sangat dihormati masyarakat setempat. Karenanya, sebagai pengganti dipakai daging kerbau dan daging ayam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti jenis soto lain, soto Kudus juga menggunakan bumbu komplet. Seperti bawang putih, kunyit merica dan garam yang dihaluskan bersama. Ditambah lengkuas, daun salam, dan serai. Bumbu ini dimasak bersama ayam kampung menghasilkan kuah yang kekuningan dan gurih wangi.
Untuk isiannya, biasanya berisi suwiran daging ayam kampung dan tauge. Topping yang jadi ciri khas adalah irisan bawang putih yang digoreng kering, ditaburkan lumayan royal dan irisan kucai yang segar.
Jangan khawatir kurang kenyang karena aksesori atau pelengkap soto ini sangat banyak. Mulai dari tahu dan tempe bacem, sate jeroan, sate usus, sate telur puyuh, telur pindang, perkedel, tempe goreng hingga paru yang diris tipis dan digoreng kering.
Sebelum disuap, jangan lupa kucuri dengan air jeruk nipis, sedikit kecap manis dan sambal cabai rawit merah. Setelah komplet barulah diaduk dan slruuup... sedap nian! Kalau ingin sedikit berisik, bisa dimakan sambil mengunyah kerupuk rambak atau kerupuk kanji yang kriuk renyah. Mari nyoto Kudus!
(flo/odi)