Benarkah Minuman Soda Berwarna Bening Lebih Sehat?

Benarkah Minuman Soda Berwarna Bening Lebih Sehat?

- detikFood
Kamis, 14 Mar 2013 15:08 WIB
Benarkah Minuman Soda Berwarna Bening Lebih Sehat?
Foto: Thinkstock
Jakarta - Beberapa pilihan minuman manis mulai soda, diet soda, sports drink, sampai minuman berenergi tersedia untuk pelepas dahaga. Di balik kesegarannya, terdapat beberapa mitos konsumsi soda dan minuman manis lainnya yang negatif untuk tubuh.

Dari sekian banyak pendapat soal minuman manis, ada yang menyebutkan minuman bersoda rendah gula jauh lebih sehat. Benarkan demikian. Beberapa mitos yang dibeberkan The Huffington Post (14/03/2013) ini juga dijelaskan fakta yang benar.

1. Diet Soda lebih sehat daripada Regular Soda

Foto: Thinkstock
Anggapan bahwa diet soda yang berlabel sugar free lebih sehat ternyata tidak benar. Kandungan pemanis buatan di dalamnya ternyata memicu otak berpikir bahwa sinyal asupan manis akan segera masuk dan memicu beberapa proses metabolisme. Hal ini berakibat pada kenaikan berat badan. Diet soda telah dihubungkan dengan penyakit seperti diabetes, stroke, dan risiko penyakit jantung.

2. Minuman Berenergi lebih banyak kafein

Foto: Thinkstock
Faktanya, minuman berenergi mempunyai kandungan kafein lebih sedikit daripada kopi dan lebih banyak kandungan gula. Menururt data Mayo Clinic (14/03/2013) kopi mempunyai 95 dan 200 mg kafein per 250 ml. Sementara minuman berenergi rata-rata mempunyai 80 mg kafein dalam 270 ml.

3. Soda berwarna bening lebih sehat

Foto: Thinkstock
Perwarnaan karamel dalam soda berwarna gelap berakibat pada perubahan warna gigi. Tapi perbedaan terbesar di antara soda berwarna bening atau soda dengan warna lebih cerah dan soda berwarna gelap adalah kandungan kafeinnya. Soda berwarna bening mempunyai lebih sedikit kafein.

4. Sports drink diminum setelah berolahraga

Foto: Thinkstock
Banyak iklan yang menjual sports drink sebagai minuman pengganti elektrolit terbaik pengganti air putih. Kenyataanya elektrolit dan persediaan glikogen tidak akan berkurang hingga Anda berolahraga intensif lebih dari satu jam. Jadi, 45 menit berlari tidak membutuhkan terlalu banyak asupan sports drink dan air putih saja cukup.

5. Karbonisasi berpengaruh pada kesehatan tulang

Foto: Thinkstock
Sebuah studi yang dilakukan tahun 2006 menunjukkan wanita yang mengonsumsi tiga kaleng soda atau lebih dalam seminggu menunjukkan pengurangan kepadatan tulang. Hal ini berkaitan dengan kandungan soda yang meningkatkan keasaman dalam darah. Tubuh melepaskan sejumlah kalsium dari tulang untuk menetralisir asam tersebut.

6. Konsumsi soda picu kenaikan berat badan

Foto: Thinkstock
Para peneliti menyatakan konsumsi fruktosa baik dari gula dan corn syrup kaya fruktosa tidak menstimulasi produksi leptin. Sebuah hormon yang mengirimkan sinyal ke otak sat tubuh sudah merasa puas. Hal ini ternyata memicu konsumsi minuman tinggi kalori berlebihan. Selain itu peneliti menemukan peminum soda juga mengonsumsi lebih banyak makanan tinggi kalori.
Halaman 2 dari 7
(fit/odi)

Hide Ads